SERINGKALI ketika kita mengalami rencana yang tidak berjalan dengan semestinya atau yang kita harapkan. Kekecewaan yang berujung dengan kesedihan yang mendalam menghampiri kita.
Perasaan tersebut sebenarnya normal dirasakan oleh setiap manusia. Sebelum mencapai segala kesuksesan, kita lebih dulu diuji dengan seluruh kegagalan serta kekecewaan. Untuk itu, perlu bagi kita menangani serta menghadapi kondisi tersebut agar tidak berlarut-larut.
Keluarkan Kekecewaan Itu
Tidak perlu denial dengan perasaan kecewa yang sedang kamu alami, karena hal itu normal. Kamu perlu untuk mengeluarkannya dengan bercerita kepada teman, keluarga, atau bahkan para profesional.
Atau, salurkan emosi tersebut ke dalam hal-hal yang kreatif. Contohnya seperti menulis perasaanmu di dalam diary, atau berjalan santai di sekitar rumahmu untuk menjernihkan pikiran.
Mengeluarkan emosi tersebut serta mengelola pikiran negatif dengan membiarkan perasaan itu muncul merupakan sesuatu yang harus kamu hadapi. Tanpa adanya kemampuan untuk menghandle emosi tersebut, akan sulit bagi kamu untuk keluar dari situasi ini.
Dapatkan Perspektif dari Orang Lain
Ketika kita sedang merasa kecewa karena kenyataan tak sesuai dengan harapan, seringkali kita tidak dapat berpikir jernih. Untuk itu diperlukan perspektif dari orang lain di luar dari perspektifmu sendiri, agar kamu bisa mulai melihat hal-hal dengan netral melalui perspektif yang dibagikan dari orang lain.
Kenali Hatimu Sendiri dan Self Acceptance
Seimbangkan validasi orang lain dengan batinmu sendiri. Kamu perlu lebih dulu untuk mengenal dirimu sendiri dan apa yang hatimu rasakan untuk membantumu bangkit dan mencoba keluar dari kekecewaan itu.
Setelah memeriksa diri sendiri, terimalah segala kekecewaan itu dan berusaha mempraktikkan self-acceptance dengan berdamai bersama keadaan itu, jangan biarkan kekecewaan merusak dirimu.
Jangan Biarkan Kekecewaan Membusuk
Kekecewaan yang terus dipendam dan tidak diselesaikan dengan baik akan menimbulkan dendam dalam dirimu yang akan merusak diri sendiri. Untuk itu penting bagi kita untuk menerima keadaaan ini sebagai bagian dari sebuah pengalaman kehidupan.
KOMENTAR ANDA