INSIDEN yang terjadi di Itaewon, Korea Selatan sangat memilukan hati. Sama halnya ketika Indonesia mengalami kejadian serupa di Stadion Kanjurahan, Malang, Jawa Timur.
Berdesakan di ruang publik yang sempit, Bersama ribuan orang, menjadi penyebab sesak nafas hingga gagal jantung. Hal ini harus menjadi pelajaran agar hal serupa tidak lagi terulang di kemudian hari.
Berikut rangkuman cara untuk menyelamatkan diri dari kerumunan bagi Sahabat Farah:
Tetap tenang dan mengikuti arus
Tidak panik dan tidak berlawanan dengan arus, merupakan salah satu cara menyelamatkan diri. Biasanya, jika muncul kepanikan kerumunan orang akan mulai saling dorong mendorong. Pilihan untuk melawan arus adalah salah besar, kamu akan tersandung dan terinjak-injak jika melawan arus kerumunan yang besar.
Menurut Pakar Kerumunan Keith, situasi terinjak-injak, memungkinkan seseorang sulit bernapas. Hanya butuh waktu 30 detik, orang tersebut bisa hilang kesadaran dan juga bisa menyebabkan lemas.
Selain itu melawan kerumunan akan membuat kamu lebih cepat lelah. Sebaiknya, sembari mengumpulkan energi, ikuti arus tersebut sambil mencari tempat aman untuk berlindung.
Arahkan diri ke pintu keluar atau tempat berlindung
Ketika kerumunan mulai bergerak maju dan situasi mulai tidak memungkinkan, sebaiknya arahkan diri kamu ke pintu keluar.
Jika pintu keluar juga berdesakan, lindungi diri dari kerumunan dan membiarkan kerumunan orang lebih dulu melewati kamu. Carilah struktur yang kokoh untuk berdiri di belakang seperti pilar atau dinding. Jika ada, Anda bisa berhenti di belakang mobil atau bahkan tiang lampu.
Beri ruang bernapas
Untuk menghindari sesak napas akibat kerumunan, Sahabat Farah bisa memberikan ruang bernapas tepat di depan wajah. Letakkan tangan di depan tubuh, hampir dalam posisi seperti petinju.
Cara ini dipercaya sangat efektif untuk menghindari sesak napas saat terjebak di kerumunan. Ruang yang tersedia antara tubuh Anda dan tangan bisa membantu untuk bernapas.
Demikianlah beberapa cara untuk menyelamatkan diri dari kerumunan massa untuk menghindari tragedi seperti di Itaewon.
KOMENTAR ANDA