Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net
KOMENTAR

TERLALU sibuk bekerja biasanya membuat para perempuan seringkali lupa akan kesehatan dirinya sendiri. Padahal kesehatan tubuh merupakan salah satu aset yang perlu kita jaga, untuk dapat bekerja dengan baik dan maksimal.

Workaholic atau kecanduan kerja secara berlebihan umumnya sering dialami oleh masyarakat dengan tuntutan yang tinggi. Namun menjadi workaholic dapat memicu kesehatan yang memburuk akibat terlalu lama bekerja.

Orang yang sibuk biasanya sering mengabaikan waktu istirahat, pola makan yang tidak teratur, hingga terus menerus memaksakan dirinya untuk bekerja.

Sebelum kondisi kesehatanmu memburuk, ketahui bahaya dari terlalu sibuk bekerja.

Menjadi Tidak Produktif

Terlalu sibuk bekerja bisa membuatmu jadi kurang tidur dan istirahat, hal ini bisa diperparah jika kamu memiliki insomnia atau kesulitan tidur, yang akan membuat tubuhmu menjadi sangat lelah sehari-hari. Sementara ketika tubuh kita kelelahan, akan berdampak pada menurunnya kemampua berpikir dan bekerja secara produktif.

Mudah Cemas dan Depresi

Tubuh lelah, pikiran jenuh, dan tekanan pekerjaan bisa meningkatkan risiko terganggunya kesehatan psikismu, yang akan berkembang menjadi gangguan kecemasan dan depresi.

Kondisi ini dapat ditandai dengan sulit tidur, hilang atau meningkatnya nafsu makan, hilangnya keinginan untuk melakukan kegiatan yang biasanya disukai, sulit berkonsentrasi dan mudah lupa, mengisolasi diri, serta muncul pikiran untuk menyakiti diri atau mengakhiri hidup.

Diabetes

Bekerja terlalu keras dapat menyebab stres. Jika dibiarkan, stres akan mengganggu kerja hormon insulin yang berfungsi untuk mengendalikan kadar gula dalam darah.

Stres berkepanjangan yang dikombinasikan dengan kelalaian dalam mengelola pola hidup, termasuk pola makan, dan tidak pernah berolahraga, dapat meningkatkan risiko terjadinya diabetes.

Gangguan jantung

Gila kerja dapat membuatmu kehilangan waktu istirahat dan melakukan kebiasaan-kebiasaan yang tidak sehat, mulai dari merokok, tidak menerapkan pola makan yang teratur, hingga minum alkohol berlebihan.

Kebiasaan-kebiasaan ini dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan jantung, termasuk gangguan irama jantung (aritmia), hingga penyakit jantung koroner.

Sahabat Farah perlu mengingat bahwa sibuk tidak sama dengan produktif. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk dapat menyeimbangkan antara pekerjaan dengan kehidupan, agar dapat menerapkan work life balance.




Hindari Cedera, Perhatikan 5 Cara Berlari yang Benar

Sebelumnya

Benarkah Mengonsumsi Terlalu Banyak Seafood Bisa Berdampak Buruk bagi Kesehatan?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Health