KOMENTAR

SALAH satu panci banyak digemari masyarakat adalah Dutch oven. Panci ini berukuran besar dengan bobot cukup berat dengan harga lumayan mahal.

Dilansir dari The Kitchn, Dutch oven sesuai namanya berasal dari Belanda. Pada zaman dahulu, negeri Belanda mengembangkan teknik menuang logam ke dalam cetakan yang terbuat dari pasir atau tanah liat. Logam yang dicetak tersebut digunakan untuk memasak seperti ketel.

Pada abad ke 17, seorang warga Inggris bernama Abraham Darby mengunjungi Belanda untuk meneliti teknik menuang logam ke dalam cetakan pasir tersebut.

Hasil penelitian tersebut kemudian ia bawa pulang ke Inggris, yang kemudian dikembangkan dengan menggunakan besi cor ke dalam cetakan untuk membuat panci.

Panci tersebut dipatenkan pada tahun 1708, yang kemudian diproduksi secara massal namun belum memiliki nama.

Nama Dutch oven baru melekat setelah beberapa waktu berproduksi untuk menghargai negeri yang memiliki teknik pembuatan panci tersebut.

Berikut ini adalah beberapa karakteristik dari Dutch oven.

1# Bahan Dutch Oven

Beberapa bahan yang dapat digunakan untuk pembuatan Ducth Oven ini adalah besi cor, keramik, aluminium, stainless steel, serta terakota.

Dari seluruh bahan tersebut, yang paling baik digunakan untuk bahan panci adalah besi cor yang merupakan bahan penghantar panas yang buruk. Dengan demikian, membutuhkan waktu lama untuk menjadi panas.

Namun panas yang terbentuk dapat dipertahankan dalam waktu yang lama meskipun menggunakan api yang kecil. Sedangkan aluminium dan stainless steel merupakan bahan yang cepat panas namun cepat dingin.

2# Bentuk Dutch Oven

Dutch oven memiliki dinding yang tebal dengan dua gagang panci yang kuat menghadap ke luar, serta tutup panci yang rapat dengan pegangan di atasnya yang menyerupai kenop pintu. Dinding yang tebal membantu untuk mematangkan makanan dengan suhu yang rata dan konsisten.

3# Kegunaan Dutch Oven

Sifat Dutch oven yang mampu mempertahankan panas dalam jangka waktu yang lama, cocok digunakan untuk memasak makanan dengan metode slow cook seperti bubur ayam dan daging. Jadi meskipun makanan dimasak dengan menggunakan api yang kecil atau api dipadamkan setelah panci panas, proses pemasakan masih dapat berlanjut hingga suhu panci mendingin.

Umumnya Dutch oven digunakan untuk braising (menyemur), stewing (merebus), dan simmering (merebus dengan suhu rendah). Ketiga proses memasak tersebut dilakukan dengan cara merebus menggunakan suhu yang rendah agar masakan dan bumbu dapat menyatu dengan sempurna.

Selain digunakan untuk memasak dengan ketiga teknik tersebut, Dutch oven juga sering digunakan untuk memasak makanan dengan teknik searing, yaitu membakar dengan sedikit minyak dengan api kecil dan roasting, atau memasak makanan dengan menggunakan lemak atau minyak yang terdapat pada bahan makanan tersebut.




Ingin Jadi Individu Sukses, Ini Alasan Mengapa Kita Butuh Dukungan Orang Lain

Sebelumnya

Gen Z dan Upaya Mengatasi Tantangan Sandwich Generation

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Family