Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net
KOMENTAR

KEMUDAHAN mendapatkan informasi dan akses yang cepat, membuat anak remaja sekarang begitu cepat mengikuti perkembangan zaman. Bahkan ada slogan, nggak ngikutin mode nggak keren.

Dari situ kemudian remaja mulai mencari cara untuk mengikuti tren, biar tidak ketinggalan zaman dan tetap tampil keren. Jika mode yang diinginkan tidak bisa terpenuhi, beberapa anak remaja bisa langsung depresi, kesehatan mentalnya pun terganggu.

Busana adalah suatu objek yang digunakan untuk melindungi diri. Busana berkontribusi pada kepercayaan diri seseorang serta harga diri pada setiap harinya.

Busana membantu orang menonjol di kerumunan untuk mengekspresikan kepribadian mereka dan membantu orang merasa percaya diri dan baik tentang diri mereka sendiri.

Tren Busana dan Kesehatan Mental

Busana memengaruhi kesehatan mental, itu sudah pasti. Contohnya saja, bentuk busana, warna, dan pola, akan meningkatkan suasana hati si pemakai. Mengenakan pakaian yang membuat orang measa nyaman, bisa menaikkan kepercayaan diri sendiri.

Contoh berikutnya adalah ketika otak remaja terus dirangsang oleh tren busana. Kita bisa saja membeli busana baru, meskipun itu tidak dibutuhkan. Sebab, ada rasa takut ‘ketinggalan’ jika tiba-tiba muncul lagi model terbarunya.

Pada remaja, gangguan kesehatan mental akibat tren busana bisa dipengaruhi pula oleh tekanan teman sebaya. Misalnya saja, ketika teman satu geng meminta untuk berpakaian yang sama, tapi kamu tidak bisa membelinya, sudah pasti ada rasa minder dan malu.

Agar tren ini tidak mengganggu kesehatan mental, kiranya orangtua dapat membimbing anak untuk:

  • Stop bermain sosmed secara berlebihan. Berlebihan saat berselancar di dunia maya bisa memunculkan efek kecanduan.
  • Buang pola pikir selalu ingin diakui oleh orang lain. Pengakuan orang lain sebenarnya merupakan sesuatu yang tidak perlu dikejar, karena mereka hanya akan mempermainkanmu.
  • Mengikuti tren hanya buang-buang waktu. Jangan biarkan umurmu terbuang sia-sia dan dihabiskan dengan mengikuti tren di media sosial. Lagipula, tren media sosial tidak akan habis. Jika terus diikuti, kamu akan ketagihan.
  • Fokus pada hal-hal yang bermanfaat. Ajak anak remaja Bunda untuk mulai memperbaiki diri dan skills untuk mempersiapkan masa depannya.
  • Pilih teman yang bisa menjaga dari hal-hal buruk.

Ingat, kesehatan mental remaja adalah hal penting. Mengikuti tren hanya akan membuatnya terganggu.




Nilai Rapor Menurun, Berikut Cara Ayah Bunda Menegur Si Kecil Agar Termotivasi

Sebelumnya

Mengatasi Kekhawatiran Orang Tua Saat Melepas Anak dari SD ke SMP

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Parenting