Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Kemendes PDTT, Ivanovich Agusta menyampaikan keterangannya dalam konferensi pers Indonesia International Book Fair (IIBF) 2022, pada Senin (7/11)/Farah.id
Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Kemendes PDTT, Ivanovich Agusta menyampaikan keterangannya dalam konferensi pers Indonesia International Book Fair (IIBF) 2022, pada Senin (7/11)/Farah.id
KOMENTAR

KEMENTERIAN Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) telah berkomitmen untuk terus mendukung serta mengembangkan gerakan literasi di tingkat desa, salah satunya dengan berpartisipasi aktif dalam ajang pameran buku besar Indonesia International Book Fair (IIBF) tahun ini.

Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Kemendes PDTT Ivanovich Agusta mengatakan, Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar saat ini memiliki minat yang sangat kuat dalam dunia literasi. Ia bahkan bertekad untuk terus mengembangkan literasi dalam tingkat desa.

Sebelumnya, Kemendes pernah menerbitkan 101 judul buku, namun menerbitkan ternyata jauh lebih sulit, khususnya di kalangan instansi pemerintahan. Untuk itu, Kemendes mendukung pameran buku yang diselenggarakan oleh Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) ini.

Selain itu, Kemendes terus berkomitmen mengeluarkan Peraturan Menteri Desa Nomor 8 Tahun 2022 tentang Penggunaan Dana Desa yang ditekankan untuk mengembangkan perpustakaan desa.

Ivanovich menuturkan, melalui peraturan menteri tersebut, dana desa akan digunakan untuk menyusun, memelihara, dan memajukan perpustakaan daerah. Sebab, saat ini tercatat baru 38 persen desa yang perpustakaan daerahnya aktif di Indonesia.

“Saat ini sekitar 31.000 desa di Indonesia itu memiliki perpustakaan desa, jadi (totalnya) sekitar 42%. Tapi yang aktif itu (hanya) 28.000 atau sekitar 38%. Jadi Bapak Menteri masih menginginkan supaya jumlah perpustakaan desa itu minimal 74.960 itu se-Indonesia,” ujar Ivanovich dalam press briefing IIBF, Senin (7/11).

Salah satu acuan perpustakaan desa yang berhasil ialah perpus daerah di Ambon. Perpustakaan ini masuk ke dalam jajaran perpustakaan terbaik di antara perpustakaan daerah lain di Indonesia. Sebab, di sana buku-bukunya telah dibaca dan dipergunakan oleh masyarakat setempat untuk berlatih dalam membangun usaha bagi UMKM daerah.

Oleh karena itu, Kemendes terus bertekad dalam meningkatkan perpustakaan daerah dan tingkat literasi daerah untuk menciptakan desa yang mandiri dan aktif, meskipun mereka berada di pedesaan pelosok sekalipun.




Jaya Suprana: Resital Pianis Tunanetra Ade “Wonder” Irawan Adalah Peristiwa Kemanusiaan

Sebelumnya

Kemitraan Strategis Accor dan tiket.com Perkuat Pasar Perhotelan Asia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel C&E