FATIMAH Elizabeth Cates, seorang tokoh wanita muslimah pertama di Liverpool, Inggris, yang mengenal Islam pada 1887 lalu. Dia adalah seorang muslimah pertama, yang menjadi bendahara masjid pertama di Inggris.
Dikisahkan oleh seorang pengacara bernama Abdullah Quilliam, dalam jurnal dari Universitas Coventry, ketika itu Fatima berusia 18. Ia bertemu dengan Quilliam yang sedang memberikan ceramah tentang Islam. Sebagai seorang penceramah, Quilliam saat itu disebut berhasil mengubah 250 orang di Liverpool menjadi muslim.
Melihat antusias Fatima yang ingin mempelajari Islam, Quilliam lantas menghadiahi Fatima sebuah salinan Al-Qur'an, yang membuat ibu Fatima murka dan mencoba merebut salinan tersebut untuk kemudian dibakar.
Akan tetapi, Fatima segera bergegas mengunci dirinya di sebuah ruangan dan kemudian membaca salinan Al-Qur'an tersebut. Menurut Liverpool Echo News, Fatima kemudian dikucilkan oleh seluruh keluarganya setelah ia memilih untuk menjadi muslim.
Tak hanya dikucilkan, Fatima sering mengalami berbagai pelecehan. Ia pernah dilempar batu oleh sekerumunan orang, serta wajahnya diolesi oleh kotoran kuda ketika ia meninggalkan masjid. Bahkan, Fatima pernah mengalami kekerasan yang dilakukan oleh suaminya sendiri, yang membuat Fatima memutuskan untuk bercerai.
Meninggal Dunia Karena Pneumonia
Bulan Sabit telah mencatat kematian Fatima Cates pada 27 Oktober 1900 atau sekitar lebih dari satu abad yang lalu.
Saat itu, Fatima terserang influenza yang membuatnya tidak bisa terbangun dari tempat tidurnya. Namun tidak ada yang menyangka bahwa Fatima menderita pneumonia akut, hingga tiga dokter menyatakan tidak ada lagi harapan bagi Fatima untuk hidup.
Ketika menyadari hal tersebut, Fatima menyatakan keinginan untuk dikuburkan sebagai seorang Muslim. Selanjutnya, ia juga meminta kepada Quilliam untuk memimpin upacara pemakaman, hingga menjadi wali bagi putranya yang masih kecil.
Untuk mengenang Fatima Cates dan sebagai contoh dari warisan abadinya, seorang sarjana Islam generasi kedua mendirikan Fatima Elizabeth Cates Phrontistery (atau institut pembelajaran) di London sebagai institusi pendidikan Islam.
KOMENTAR ANDA