Tantri Kotak, bersama suami dan kedua anaknya/Net
Tantri Kotak, bersama suami dan kedua anaknya/Net
KOMENTAR

MELIHAT anak yang tidak bisa bernapas dengan normal, tersengal-sengal, atau sesak, tentu sangat menyedihkan. Apalagi jika sang buah hati sudah begitu kewalahan, hingga tidak bisa tidur pulas dan tidak nafsu makan.

Kondisi seperti ini pernah dialami Tantri Kotak, dua tahun lalu. Kala itu, bayi mungilnya yang belum genap 1 bulan, Arkairan Kadenza Tanarda, mengalami batuk pilek berat.

Menurut Tantri, anak keduanya itu tertular virus influenza dari si kakak. “Arka kena batuk pilek, ketularan dari kakaknya yang aku sendiri nggak tahu dia (si kakak) ketularan dari siapa. Balik lagi, virus kita nggak tahu datang dari mana,” kenang Tantri dalam sebuah tayangan YouTube.

Mendapati kondisi Arka yang sudah sulit untuk bernapas, akhirnya Tantri membawanya ke dokter. Kala itu, dokter menyarankan agar ia memberi ASI saja. Namun sayangnya, setelah tiga hari demam, arka menolak ASI yang membuat tubuhnya semakin lemas.

“Waktu itu aku pakai ASI perah. Minta tolong sama mama (untuk dikasih ke arka), itu masih mau. Panasnya juga langsung turun. Tapi setelah itu, nenennya nggak sekuat biasanya, kayak nggak ada daya, udah lemas,” ujar istri dari Hatna Danarda itu.

Akhirnya, malam itu Tantri memilih untuk tidak tidur, jaga-jaga Arka mengalami demam tinggi. Dan keesokan harinya, bukan membaik, kondisi anak keduanya itu justru semakin lemas.

“Aku pegang, aku kelitikin kakinya, pokoknya aku gangguin, dia benar-benar lemas. Buka mulut juga nggak. Kita panik dan langsung pergi ke rumah sakit. Saat itu juga dokter langsung minta Arka untuk dirawat,” cerita vokalis band Kotak ini.

Dokter pun melakukan serangkaian pemeriksaan, mulai dari rontgen hingga cek darah. Akhirnya, malam itu juga Arka terdiagnosa terkena bronkopneumonia.

Apa Itu Bronkopneumonia Anak?

Bronkopneumonia adalah jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada alveoli (kantung udara kecil) di paru-paru. Pneumonia sendiri adalah infeksi paru-paru atau radang paru akut. Ini terjadi ketika virus, bakteri, atau jamur menyebabkan peradangan dan infeksi pada alveoli di paru-paru.

Bayi dengan bronkopneumonia akan mengalami kesulitan bernapas karena saluran udara mereka menyempit yang disebabkan karena peradangan.

Gejala akibat pneumonia pada anak dan bayi akibat peradangan itu mungkin saja berbeda. Gejala paling umum adalah batuk. Tapi, bisa juga bayi atau anak mengalami detak jantung yang cepat, kadar oksigen dalam darah yang rendah, penurunan nafsu makan atau minum, demam, hingga sulit tidur.




Hindari Cedera, Perhatikan 5 Cara Berlari yang Benar

Sebelumnya

Benarkah Mengonsumsi Terlalu Banyak Seafood Bisa Berdampak Buruk bagi Kesehatan?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Health