FILM Black Panther: Wakanda Forever yang kini hadir kembali di bioskop, kembali membangkitkan kisah seru mengenai pertarungan, perebutan kekuasaan, kerajaan dan keluarga, serta dengan cerita barunya setelah kematian Raja T'Challa.
Untuk mempersembahkan hadirnya kembali film yang digandrungi banyak orang itu, Disney Indonesia menghadirkan rangkaian kolaborasi bersama talenta-talenta terbaik untuk membawa kisah ini lebih dekat dengan para penggemarnya.
Kali ini, Disney Indonesia berkolaborasi dengan sebuah ruang seni inovatif pertama, yaitu Imagispace. Ruang seni yang menggabungkan seni, pencahayaan, musik, alam dan sains, dan karya seni yang terinspirasi dari Black Panther: Wakanda Forever, berfokus memberikan pengalaman teknologi interaktif kepada para penggemar.
Dari pameran ini, penggemar akan menghasilkan pengalaman unik dan lebih dekat dengan cerita dan karakter dalam film tersebut.
Pada konfrensi pers Selasa (8/11), salah satu perwakilan Imagispace Melvy mengatakan, suatu kebanggaan baginya telah diberikan kepercayaan membuat exhibition oleh Disney Indonesia.
“Kami sangat terinspirasi untuk film ini, bagaimana caranya menggabungkan antara film yang sudah pernah kita lihat dan yang akan datang. Kami berusaha menggabungkan antara hidden world-nya Wakanda dengan Talokan dari Namor,” begitu kata Melvy.
Review Black Panther 2
Jika film pertama berkutat pada perebutan tahta, Black Panther 2 mengusung persoalan yang lebih luas. Salah satunya karena faktor keberadaan bangsa Talokan yang juga menjadi titik awal dari rentetan konflik.
Hubungan Wakanda dan Talokan yang tidak adem ayem, disampaikan dengan apil oleh Ryan Coogler, lengkap dengan selipan-selipan politik luar negeri, seperti geopolitik, konflik kepentingan, hingga perang diplomasi.
Meski terdengar berat, film ini masih bisa dinikmati, karena cara bertuturnya yang mudah dipahami.
Coogler juga mengenalkan bahasa Talokan dengan amat menarik dan secara perlahan mengajak penonton memahami kisah dari bangsa yang mengasingkan diri di bawah lautan.
Pengenalan bangsa Talokan itu semakin berkesan dengan sajian visual yang begitu indah, lengkap dengan kecanggihan mereka dalam memanfaatkan vibranium.
Meski begitu, Ryan Coogler tak meninggalkan kesan asing saat menggambarkan Talokan sebagai bangsa yang mengisolasikan diri. Ia memikirkan dengan seksama kesan tersebut yang terpatri lewat desain dan arsitektur bangsa itu.
Jadi, saksikan Black Panther: Wakanda Forever di bioskop kesayanganmu mulai 9 November 2022.
KOMENTAR ANDA