PERNAHKAH anda tertarik membeli suatu barang secara spontan dengan alasan barang tersebut lucu atau sedang promo, sedangkan sebelumnya kita tidak memiliki rencana untuk membeli barang tersebut?
Atau kita tertarik untuk mencoba menu baru di caffe atau restoran baru, sementara di rumah masih banyak makanan tersedia. Bila iya, berarti kita telah melakukan impulsive buying atau berbelanja secara spontan.
Secara definisi, Impulsive Buying berarti sebuah keputusan yang tidak terencana atau terjadi secara tiba-tiba dalam membeli sebuah produk atau jasa. Seseorang yang melakukan impulsive buying biasanya lebih mengedepankan emosi dan perasaan dibandingkan logika. Umumnya, yang ingin dicapai pada saat melakukan impulsive buying adalah kepuasan sesaat.
Pada saat melakukan impulsive buying, kita tidak mempertimbangkan apakah barang tersebut merupakan barang yang benar-benar dibutuhkan dan apakah ada anggaran lain yang akan terganggu apabila kita membeli barang tersebut.
Bila hal tersebut terus menerus dilakukan, maka secara tidak langsung kita akan terjebak ke dalam perilaku hidup boros. Hal tersebut juga akan membuat arus kas keuangan kita berantakan, bahkan akan defisit sebelum waktunya.
Untuk menghindari hal tersebut ada beberapa hal yang dapat kita lakukan, antara lain:
1. Buat rencana keuangan
Buatlah rencana keuangan secara berkala. Pisahkan dana yang kita miliki dan masukkan ke dalam pos-pos yang sesuai dengan anggaran yang sudah dibuat. Hal yang paling adalah disiplin menggunakannya.
2. Buat daftar belanja
Pastikan barang-barang tersebut memang benar-benar kita butuhkan.
3. Hindari scrolling situs belanja online
Kurangi aplikasi situs belanja online di gawai, matikan semua notifikasi. Jika dirasa sudah sangat mengganggu, hapus aplikasi tersebut. Jangan lupa untuk unfollow akun media sosial dan unsubscribe email situs-situs belanja tersebut.
4. Hindari fasilitas cicilan
Bertahanlah untuk tidak menggunakan fasilitas cicilan, paylater atau kartu kredit. Bila menginginkan suatu barang, lebih baik menabung terlebih dulu.
5. Tunda sesaat sebelum membeli
Tujuannya, untuk memberi waktu kepada diri sendiri untuk berpikir ulang dan menimbang apakah barang tersebut benar-benar kita butuhkan.
6. Decluttering
Pilah dan pisahkan barang-barang yang ada di rumah, seperti pakaian-pakaian yang ada di lemari. Hal tersebut penting dilakukan agar kita dapat melihat barang apa saja yang kita miliki yang masih dapat bermanfaat. Selain itu kita dapat melihat berapa banyak yang ada di rumah, namun sebenarnya tidak terlalu kita butuhkan.
Jadi, ada baiknya langkah-langkah keuangan ini dilakukan untuk mencegah pemborosan.
KOMENTAR ANDA