Lakukan pemeriksaan ke tenaga kesehatan jika nyeri dada pada anak terjadi berkelanjutan/Net
Lakukan pemeriksaan ke tenaga kesehatan jika nyeri dada pada anak terjadi berkelanjutan/Net
KOMENTAR

NYERI di bagian dada bisa dialami siapa saja, termasuk anak-anak. Ketika nyeri dada menyerang, berbagai spekulasi muncul, mulai masuk angin hingga penyakit jantung. Namun, apakah hal yang sama terjadi pada anak?

Dokter spesialis anak, Piprim B Yunarso mengatakan, nyeri di dada yang dialami anak-anak, tidak selalu berarti penyakit jantung. Sebanyak 90 persen kasus disebabkan oleh hal lain, seperti kelainan otot dan tulang rawan.

“Kemungkinannya 5 persen nyeri dada pada anak disebabkan oleh jantung. Umumnya ini terjadi karena gangguan irama jantung yang ditandai dengan denyut cepat dan nyeri,” kata dr Piprim.

Nyeri, lanjut dr Piprim, juga dipengaruhi oleh jondisi yang memengaruhi paru-paru, seperti asma. Biasanya ditandai dengan nyeri, sesak napas, mengi, dan batuk.

Kelainan otot dan tulang dada juga memunculkan rasa sakit di bagian dada. Seringkali kondisi ini dapat diidentifikasikan pada tempat tertentu dan saat terjadi Gerakan berulang. Umumnya disebabkan oleh trauma akibat kecelakaan, benturan, atau terjatuh.

Anak-anak pun dapat mengidap GERD (gastroesophageal reflux) yang memungkinkan timbulnya sensasi terbakar di dada ketika anak terlalu banyak makan atau berbaring untuk istirahat.

Meskipun terlihat ringan dan menandakan sakit yang tergolong kecil, Bunda tidak bisa menganggapnya remeh. Segera bawa anak ke dokter jika mengalami nyeri dada setelah berolahraga, terjadi dalam waktu yang lama dan parah, berulang dan memburuk setiap waktu, dibarengi dengan demam, jantung berdebar kencang, pusing, pingsan, sulit bernapas, bibir kebiruan atau abu-abu.

Agar anak tidak mengalami nyeri dada sebagai tanda penyakit yang berbahaya, cegahlah dengan pola hidup sehat. Biasakan anak untuk mendapat nutrisi yang cukup. Hindari konsumsi snack junk food yang tinggi gula dan karbohidrat, juga makanan yang mengandung garam dan MSG tinggi.

Ingat Bunda, kesehatan anak adalah hal utama. Ajari pola hidup sehat dan perhatikan nutrisi anak. Ajari anak untuk aktif bergerak dengan berolahraga untuk membentuk imunitas yang baik.




Hindari Cedera, Perhatikan 5 Cara Berlari yang Benar

Sebelumnya

Benarkah Mengonsumsi Terlalu Banyak Seafood Bisa Berdampak Buruk bagi Kesehatan?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Health