SAAT baru dilahirkan, bayi bisa saja memiliki penyakit asma bawaan. Entah karena apa, namun menurut penelitian terbaru, asma yang dibawa bayi sejak dalam kandungan disebabkan oleh seringnya ibu hamil mengonsumsi antibiotik.
Memang, ibu hamil sangat mudah terserang infeksi virus atau bakteri. Penyebabnya tidak lain adalah perubahan hormon di dalam tubuh. Tingkat keparahannya bisa berbeda, mulai dari yang ringan hingga berat.
Itulah mengapa ibu hamil dituntut untuk menjaga kondisi tubuhnya, mengonsumsi makanan sehat, banyak minum air putih, dan rajin berolahraga. Sebab dalam beberapa kasus, kondisi ibu hamil sangat memengaruhi janin di dalam kandungan.
Beberapa obat antibakteri adalah berjenis antibiotik. Hanya saja, sebuah penelitian mengatakan, ibu hamil yang terlalu sering mengonsumsi antibiotic meningkatkan risiko bayi terkena asma.
Medical Xpress menulis, sebuah studi menemukan bahwa anak-anak kemungkinan memiliki risiko lebih tinggi terkena asma ketika ibu menggunakan obat antibiotik selama kehamilan. Begitu bunyi penelitian yang dilakukan di Norwegia dan diterbitkan dalam European Journal of Epidemiology.
Ada 3 hal yang ditemukan dalam penelitian tersebut?
- Penggunaan antibiotik selama kehamilan dapat meningkatkan risiko asma pada anak saat 7 tahun.
- Mengonsumsi lebih dari dua kali antibiotik saat hamil memiliki peningkatan risiko hingga 54 persen anak terkena asma pada 7 tahun.
- Kemungkinan asma akan lebih tinggi terjadi jika ibu menggunakan antibiotik saat usia kehamilan di atas 17 minggu.
Dari fakta demikian, ibu perlu memantau tumbuh kenang dan kesehatan anak. Pahami pula gejala asma yang mungkin akan terjadi pada usia anak-anak, mulai dari sesak napas berulang, sering batuk di pagi dan malam hari, terkadang napas berbunyi, sulit tidur, dan sering kelelahan.
Karenanya, lakukan deteksi dini dan pengobatan agar dapat membantu anak agar tidak berlanjut di kemudian hari. 
KOMENTAR ANDA