KOLANG-kaling menjadi menu wajib saat berbuka puasa. Kolang-kaling biasa ditambahkan pada kolak atau es segar, dan dijadikan manisan. Kurang lengkap rasanya berbuka puasa tanpa kolang-kaling.
Warna dan bentuknya memang tidak mencolok seperti buah lain, teksturnya kenyal, berbentuk lonjong, dan transparan.
Kolang-kaling berasal dari olahan biji pohon aren. Untuk membuatnya, buah arena harus dibakar sampai hangus kemudian diambil bijinya untuk direbus selama beberapa jam.
Biji yang sudah direbus selanjutnya direndam dengan larutan kapur selama 2 sampai 3 hari, hingga terfermentasi.
Kolang-kaling mengandung banyak protein, karbohidrat, kalsium, fosfor, serat, hingga zat besi yang baik bagi tubuh. Itulah mengala banyak pengusaha yang kemudian mengolah kolang-kaling menjadi produk pangan bergizi.
Tidak hanya menyegarkan, kolang-kaling ternyata bisa mencegah penuaan dini, karena memiliki kandungan galactomannan yang menghambat terbentuknya bintik-bintik hitam pada kulit dan melawan radikal bebas yang menyebabkan penuaan dini.
Sederet manfaat lain kolang-kaling
Kolang-kaling memiliki kadar air yang cukup tinggi, sekitar 94%. Kandungan air ini sangat bermanfaat untuk memenuhi asupan cairan tubuh dan mencegah dehidrasi.
Sebagai makanan yang mengandung banyak serat, kolang-kaling sangat bermanfaat melancarkan pencernaan. Jadi buat kamu yang sedang mengalami kesulitan buang air besar, bisa mengonsumsi kolang-kaling.
Panganan olahan ini juga terbukti menurunkan risiko pengeroposan tulang, khususnya pada wanita yang memasuki masa menopause. Sebab, kolang-kaling punya kandungan kalsium dan fosfor tinggi.
Galactomanan atau zat anti analgesik dalam kolang-kaling juga berkhasiat mengurangi rasa nyeri akibat radang sendi. Dan kolang-kaling aman dikonsumsi penderita diabetes dan obesitas (dalam jumlah yang cukup), lantaran seratnya mampu menjaga kadar gula dalam tubuh agar tetap stabil.
Dan kolang-kaling memiliki karbohidrat tinggi yang dapat diberdayakan sebagai sumber energi cadangan untuk tubuh. Kandungan fosfor dalam kolang-kaling juga membantu tubuh untuk menyimpan energi cadangan yang didapat dari karbohidrat tersebut.
Meskipun baik, kolang-kaling harus dikonsumsi dalam porsi yang wajar, agar tidak memicu obesitas dan penyakit kronis lainnya.
KOMENTAR ANDA