MASA remaja adalah masa peralihan yang membuat sebagian besar anak mengalami krisis mental yang sangat labil. Ketidakseimbangan hormone adalah penyebabnya.
Namun jangan buru-buru kesal ketika mendapati anak Bunda mengalami demikian, karena memang hormonnya sedang tidak mau diganggu. Perubahan hormon itu berdampak besar pada mood dan perilakuknya.
Gejala ketidakseimbangan hormon pada remaja adalah hal yang biasa. Namun saat ini, banyaknya bahan kimia yang masuk ke dalam tubuh anak, lewat makanan berpengawet, pewarna makanan, dan bumbu makanan serta minuman, menyebabkan banyak masalah hormonal pada remaja. Belum lagi junk food yang sering dikonsumsi.
Penyebab ketidakseimbangan hormon
Pada remaja, ketidakseimbangan hormon disebabkan oleh stres. Tekanan di rumah, persaingan di sekolah atau antar teman, menjadi penyebabnya. Akibatnya, sekresi hormon dalam tubuh remaja naik turun.
Stres juga menempatkan tekanan tambahan pada kelenjar adrenal yang mengatur hormon dalam tubuh. Kelenjar tersebut menghasilkan sejumlah besar kortisol yang menurunkan produksi progesteron. Akibatnya, terjadi retensi lemak yang membuat banyak remaja obesitas.
Gejala ketidakseimbangan hormon
Salah satu gejala ketidakseimbangan hormon yang paling umum pada remaja adalah mudah tersinggung. Gejala ini akan hilang setelah tubuh menyesuaikan perubahan hormon tersebut.
Gejala lainnya adalah sering sakit kepala, migrain, depresi, kebingungan, kecemasan, dan pikiran ingin bunuh diri. Lalu, sakit punggung, serangan asma, perut kembung, kram perut, sikap agresif dan mudah marah.
Muncul jerat, emosi yang naik turun, mual, kejang, masalah sinus, memar, pola tidur berlebih, insomnia, kelelahan dan lesu, serta suka mengonsumsi makanan yang asin dan manis, juga menjadi gejala ketidakseimbangan hormon.
Apa yang harus dilakukan?
Bila ketidakseimbangan hormon terjadi dalam waktu lama, lakukan terapi hormon, Terapi itu dapat sangat meningkatkan keseimbangan hormon secara keseluruhan. Progesteron memiliki efek menenangkan pada sistem saraf.
Selain terapi, perhatikan pula pola makan seimbang, kurangi junk food, sarapan sehat, banyak minum air putih, kurangi minum soda dan minuman yang manis-manis.
Rutin pula berolahraga dan berjemur, terutama di sinar matahari sebelum pukul 10.00 dan sore setelah jam 15.00. Tidur yang cukup dengan ruangan yang gelap (matikan televisi, computer, dan gadget).
Perhatikan bahan kimia yang ada pada produk perawatan pribadi, seperti perawatan kulit dan rambut. Waspada pada bahaya klorin dan fluoride. Coba untuk tidak makan atau minum dari kemasan plastik, tidak merokok, minum alkohol, dan menggunakan obat-obatan terlarang.
Dukungan penuh dari keluarga sangat diperlukan untuk menjaga keseimbangan hormon remaja.
KOMENTAR ANDA