Ilustrasi imunisasi IPV/Net
Ilustrasi imunisasi IPV/Net
KOMENTAR

DINAS Kesehatan Kabuoaten Pidie, Aceh, kembali menemukan kasus anak terindikasi terjangkit virus polio. Ini merupakan temuan baru setelah seoarng anak 7 tahun dinyatakan terjangkit polio tipe 2.

Temuan ini berdasarkan pemeriksaan sampel yang dilakukan petugas kesehatan di sekitar lingkungan tempat tinggal anak kasus pertama. Ketiga anak itu terduga polio tipe 2 setelah dilakukan pemeriksaan sampel fesesnya pada tahap pertama pemeriksaan.

Begitu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Pidie Arika Aboebakar.

“Ketiga anak ini akan menjalani pemeriksaan laboratorium untuk feses tahap kedua dan ini menunggu instruksi dari Kementerian Kesehatan,” kata Arika, Rabu (24/11).

Fakta polio di Indonesia

Sebenarnya, Indonesia sudah dinyatakan bebas polio pada 2014. Virus polio liar tipe 2 dinyatakan telah dieradikasi (dimusnahkan) pada 2015, sedangkan virus tipe 3 telah dinyatakan dieradikasi pada 2019.

Rendahnya cakupan imunisasi rutin karena pandemi Covid-19, membuat banyak anak tidak mendapatkan imunisasi. Ditambah lagi sanitasi yang buruk yang kemudian menyebabkan munculnya kejadian luar biasa (KLB) polio.

KLB sendiri dikeluarkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) usai ditemukannya 1 kasus anak terjangkit polio di Pidie, Aceh. Kala itu (10 November 2022) Kemenkes langsung meminta dilakukannya imunisasi polio massal dan pemeriksaan ke daerah terjangkit.

Penyebab virus polio

Virus polio menyerang sistem saraf pusat. Penyebarannya melalui vekal oral atau virus yang dikeluarkan melalui feses atau kotoran yang kemudian masuk ke dalam makanan dan minuman.

Masa inkubasi virus polio dimulai saat penyebab penyakit masuk ke dalam tubuh saat penularan, sampai saat timbulnya penyakit. Kira-kira, rentang waktunya antara 3 sampai 6 hari dan kelumpuhan akan terjadi dalam waktu 7 hingga 21 hari.

Virus polio menjadi sangat berbahaya, karena setiap satu anak bisa lumpuh karena polio. Saat ini, ada lebih dari 200 anak di Indonesia yang terjangkit polio. Di antara jumlah tersebut, 191 anak mungkin tidak menunjukkan gejala tetapi mereka tetap bisa menularkan. Dari jumlah itu pula, 8 anak mengalami meningitis viral (radang selaput otak karena virus), dan 1 anak akan lumpuh.

Cara mencegah polio

Mengutip laman Instagram resmi IKatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), menerapkan perilaku pola hidup bersih dan sehat adalah salah satu cara mencegah polio.

Jagalah kebersihan tangan dengan mencuci tangan dengan sabun dan menggunakan air bersih, menjaga kebersihan tubuh dengan mandi air bersih, menggunakan jamban yang sehat, dan menjaga kebersihan makanan dan minuman dengan minum air yang dimasak.

Pencegahan utama penyakit polio tentu saja dengan imunisasi. Dibuthkan cakupan imunisasi yang tinggi untuk mencegah penyebaran virus polio dan membentuk kekebalan kelompok (herd immunity).

Ingat selalu jadwal imunisasi polio yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan. Imunisasi polio diberikan sebanyak 4 kali, yaitu pada usia anak 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan, bersama 1 vaksin Polio IPV.

Sekadar informasi, jenis vaksin polio ada 2, yaitu BOPV (Bivalent Oral Polio Vaccine) untuk imunisasi polio tipe 1 dan 3. Diberikan dengan cara per oral, sebanyak 2 tetes.

Dan yang kedua, IPV (Inactivated Polio Vaccine) untuk imunisasi polio tipe 1, 2, dan 3, yang diberikan dengan cara disuntik. IPV penting untuk menimbulkan kekebalan tubuh terhadap virus polio tipe 2 yang tidak terdapat dalam vaksin BOP.




Kementerian Agama Luncurkan Program “Baper Bahagia” untuk Dukung Ketahanan Pangan Masyarakat Desa

Sebelumnya

Fitur Akses Cepat Kontak Darurat KDRT Hadir di SATUSEHAT Mobile

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News