KOMENTAR

KEHIDUPAN manusia berisi keberhasilan dan kegagalan, kemudahan dan kesulitan, juga kebahagiaan dan kesedihan.

Ketika kita sudah mampu memahami hakikat kehidupan, kita seharusnya bisa lebih siap dengan segala 'kejutan' berupa kesulitan yang menghampiri.

Sebaliknya, seseorang bisa mengalami sakit jiwa karena tidak mampu menerima takdir Tuhan berkenaan dengan manis getirnya kehidupan.

Untuk bisa menjadi manusia yang tangguh, kunci utamanya adalah memiliki jiwa yang sehat. Jika jiwa sehat, maka kita bisa fokus untuk mengerjakan hal-hal besar dalam hidup kita dan tidak dipusingkan dengan hal remeh-temeh yang tidak substansial.

Menurut dr. Ida Rochmawati, Sp.KJ (@newidapsikiater), ada 4 (empat) kriteria yang harus dimiliki seseorang untuk disebut sehat jiwa.

Keempat kriteria itu adalah memiliki perasaan sehat dan bahagia, mampu menghadapi tantangan hidup, mampu menerima orang lain sebagaimana adanya, serta memiliki sikap positif terhadap diri sendiri maupun orang lain.

Simak penjelasan berikut ini.

Memiliki perasaan sehat dan bahagia

Dua perasaan ini memang relatif. Standar sehat dan bahagia untuk tiap orang bisa jadi berbeda. Pertanyaannya hanya satu, apakah kita akan memilih jalan untuk menjadi sehat dan bahagia?

Mampu menghadapi tantangan hidup

Tantangan dalam kehidupan akan selalu ada. Karena itulah kita seharusnya bisa semakin terampil menghadapinya. Jangan sampai kita mengulang kesalahan yang sama dan terpuruk ke lubang yang sama.

Mampu menerima orang lain sebagaimana adanya

Jika jiwa kita sehat, maka kita akan mampu berempati terhadap orang lain. Kita tidak menuntut orang lain menjadi seperti keinginan kita karena kita paham setiap orang punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sama halnya ketika orang menghargai siapa dan bagaimana diri kita.

Memiliki sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain

Jiwa yang sehat tidak akan mudah menghakimi kondisi orang lain. Kita lebih mementingkan untuk melihat sisi baik orang lain daripada kekurangannya. Toh, memang tak ada manusia sempurna. Dengan bekal itulah, kita akan percaya diri dan yakin pada diri sendiri.

Sahabat Farah, hidup bukan tentang pencitraan. Jadilah sehat jiwa untuk bisa mengoptimalkan semua potensi diri yang kita miliki. Dan jangan lupa menyeimbangkannya dengan tawakal kepada Sang Pencipta.




Masakan Mudah Gosong, Sudahkah Bunda Lakukan 6 Langkah Ini?

Sebelumnya

Tips Menikmati Akhir Pekan ‘Anti-Boring’ Bersama Keluarga

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Family