BEBERAPA dari kita pasti pernah mengalami sakit di rahang saat membuka dan menutup mulut. Atau sakit saat mengunyah dan terdengar bunyi gemerutuk saat hendak membuka mulut.
Dokyer Gigi Spesialis Prosdonti (gigi tiruan) drg Andi Muhammad Bayu, Sp Pros menjelaskan, gejala-gejala yang disebutkan di atas mengarah pada penyakit mulut yang disebut Temporamandibular Joint Syndrome (TMJ).
TMJ adalah penyakit umum yang disertai dengan sakit di sekitar sendi dan otot rahang yang mengontrol kunyahan. Sakit ini disebabkan oleh malfungsi sistem otot, ligament, disk, dan tulang. Atau dengan kata lain, terjadi keterbatasan gerak pada rahang dan disertai dengan rasa sakit.
Penyakit ini sebenarnya umum terjadi pada siapa saja. Namun kebanyakan orang dengan sindrom ini adalah perempuan yang sedang dalam masa puber dan menopause.
Gejala paling umum yang dirasakan adalah sakit pada pelipis dan sepanjang rahang bawah. Rasa sakit akan muncul saat mengunyah, gemerutuk ketika membuka mulut dan rahang, baik mulut maupun rahang tidak bisa terbuka sepenuhnya. Bisa juga dibarengi dengan sakit kepala, telinga, mulut, dan wajah, serta telinga berdenging.
Penyebabnya pun sangat beragam, mulai dari radang pada sendi, cedera atau trauma sendi, hingga maloklusi atau struktur rahang gigi yang tidak normal, dan sejumlah kebiasaan buruk, seperti:
- Menggertakan gigi (grinding).
- Menekan gigi atas dengan bawah secara paksa (clenching).
- Distorsi gigi dan gigi tidak rata.
- Arthritis dan benturan pada rahang, kepala, atau leher.
Mengatasi temporomandibular joint syndrome
Kebiasaan-kebiasaan buruk yang bisa memicu terjadinya TMJ, tentu saja bisa diubah. Yang sebaiknya dilakukan adalah:
- Makan makanan yang lebih lunak jika diperlukan.
- Gunakan kantong panas atau es bila merasa terganggu dengan sakit yang muncul.
- Pijat area di bawah rahang.
- Pasang sepotong plastik pada mulut jika terindikasi.
- Gunakan obat sesuai arahan dokter.
Selain mengubah kebiasaan-kebiasaan buruk tersebut, penting pula mengelola stres, mengatasi kebiasaan buruk, mengonsumsi makanan lembut untuk merelaksasi sendi dan kinerja rahang yang sedang meradang.
Hindari pula membuka mulut terlalu lebar, seperti saat menguap atau tertawa. Jika dirasa perlu, lakukan fisioterapi dan penggunaan alat perbaikan rahang TMD Splint. Hanya saja, Tindakan tersebut harus didasarkan konsultasi dan anjuran dokter gigi spesialis prostodonto atau gigi tiruan untuk meminimalisir berbagai risiko buruk.
KOMENTAR ANDA