Lansia yang sehat tidak akan mudah terserang penyakit/Net
Lansia yang sehat tidak akan mudah terserang penyakit/Net
KOMENTAR

SEIRING dengan bertambahnya usia, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengingatkan masyarakat terkait pentingnya menjaga gaya hidup sehat. Sebab, ia menyoroti beban kesehatan yang bisa semakin melonjak seiring dengan populasi masyarakat Indonesia yang semakin menua.

“Saat ini, spending kesehatan akan bertambah seiring dengan menuanya populasi masyarakat di Indonesia. Karena kalau population-nya aging pasti health spending-nya akan lebih besar,” kata Menkes dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (26/11).

Dengan menjaga pola hidup sehat, harapan hidup masyarakat semakin meningkat. “Asumsinya, jika Indonesian population aging naik dari 72 ke 76 tahun, di mana (jika) masyarakat menerapkan gaya hidup sehat seperti dengan berolahraga, mudah-mudahan average life kita juga akan naik,” sambungnya.

Dalam urusan kesehatan, penyakit yang umumnya dialami pada lansia adalah penyakit tidak menular, seperti penyakit kardiovaskular atau yang berhubungan dengan jantung dan pembuluh darah, yaitu gangguan jantung, hipertensi. Ada pula risiko diabetes, osteoporosis, demensia, alzheimer, dan sebagainya.

Hingga kini, penyakit kardiovaskular atau jantung tercatat sebagai penyebab kematian nomor satu di dunia. Pada saat yang sama, penyakit jantung juga merupakan penyebab kematian terbesar di Indonesia.

Pada 2008, sebanyak 15 dari 1.000 orang di Indonesia menderita penyakit jatung. Diperkirakan, jumlah penderita penyakit jantung di Indonesia akan mencapai 6 juta orang pada 2024.

Selain aging population, Budi juga menyoroti persoalan lain yaitu stunting, yang juga akan berdampak pada produktivitas anak-anak di masa depan.

Menurutnya, jika tak kunjung teratasi akan berdampak pada era bonus demografi di 2030, lantaran usia produktif akan mendominasi persentase penduduk dari jumlah keseluruhan.

Ia juga menambahkan bahwa stunting dapat menyebabkan anak-anak menjadi bodoh. Untuk mencegah hal tersebut, ia menyerukan kepada para orang tua untuk menjaga pola hidup sehat serta memeriksa darah pada anak-anak.

“Jaga hidup sehat lebih penting daripada mengobati sesudah sakit. Stunting itu akan menyebabkan anak kita bodoh. Ingat masa remaja pokoknya mesti diperiksa darahnya. Ada korelasi antara kesehatan tubuh dan angka darah,” pungkasnya.




Kementerian Agama Luncurkan Program “Baper Bahagia” untuk Dukung Ketahanan Pangan Masyarakat Desa

Sebelumnya

Fitur Akses Cepat Kontak Darurat KDRT Hadir di SATUSEHAT Mobile

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News