KOMENTAR

SEBELUM produk makeup atau skincare dilucurkan ke pasaran, para produsen akan melakukan serangkaian tes untuk menguji keamanan produk tersebut. Beberapa brand mengklaim produk mereka memiliki label Cruelty Free, No Animal Testing. Leaping Bunny, atau Vegan.

Apa perbedaan dari istilah- istilah tersebut?

No Animal Testing

Label No Animal Testing pada kosmetik menginformasikan bahwa uji keamanan produk tersebut tidak dilakukan pada hewan. Namun produk tersebut belum tentu Cruelty Free karena bisa saja sejumlah komposisi bisa berasal dari sejumlah hewan, dan cara memperoleh bahan baku dari hewan tersebut bisa dengan membunuh hewan tersebut.

Cruelty Free

Label Cruelty Free pada produk kosmetik atau fesyen menginformasikan bahwa produk tersebut dibuat tanpa menyakiti, membahayakan, atau membunuh hewan.

Namun demikian, meskipun produk tersebut berlabel No Animal Cruelty Free, bukan berarti produk tersebut bebas produk hewani, karena ada beberapa produk yang masih menggunakan bahan baku hewani, seperti susu kambing, kolagen atau madu. Selama mereka memperolehnya tidak dengan cara menyakiti hewan, maka tergolong Cruelty Free.

Saat ini pengawasan produk tersebut dilakukan oleh beberapa organisasi seperti People for the Ethical Treatment of Animals (PETA), Choose Cruelty Free, dan Cruelty Free International.

Leaping Bunny

Leaping Bunny adalah sertifikasi resmi yang dikeluarkan oleh PETA, yang menginformasikan bahwa produk ini diproduksi tanpa dilakukan pengujian pada hewan. Label Leaping Bunny berlaku internasional. Sertifikasi ini tidak dikeluarkan secara resmi seperti pada label Animal Cruelty Free.

Vegan

Produk kosmetik yang bersertifikasi Vegan dibuat dengan menggunakan bahan-bahan alami yang berasal dari tumbuh-tumbuhan sebagai pengganti bahan baku dari hewan.

Selain tidak menyakiti hewan, umumnya kemasan pada kosmetik ini juga relatif lebih ramah lingkungan, atau mendukung beberapa program yang bergerak pada penyelamatan lingkungan seperti program tukar kemasan kosmetik yang sudah kosong agar kemasan-kemasan tersebut dapat didaur ulang.




Strategi Pemasaran Brand Kecantikan untuk Menarik Rasa Penasaran Gen Z

Sebelumnya

Shandy Purnamasari Terus Berinovasi Tingkatkan Kualitas Produk MSGLOW

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga