KELUHAN sakit kepala bisa menyerang kepada siapapun, mulai dari orang dewasa, para remaja, hingga anak-anak kecil. Umumnya, migrain juga sering terjadi pada anak di bawah usia 10 tahun.
Penyebabnya pun bisa dipicu oleh berbagai faktor. Mulai dari stres, perubahan waktu tidur, makan yang tidak teratur, perubahan hormon, hingga faktor genetik.
Migrain pada anak-anak juga bisa dipicu faktor genetik. Mengutip Medical News Today, penelitian ini mengungkapkan bahwa faktor genetik dan lingkungan bisa menyebabkan migrain pada anak.
Ada beberapa ciri-ciri migrain yang dikaitkan dengan faktor genetik, seperti:
- Serangan sering terjadi dalam kurun waktu yang berdekatan.
- Serangan disertai gangguan penglihatan dan perlu minum obat untuk menghilangkan serangan tersebut.
- Sering mengalami sakit kepala di satu sisi atau keduanya.
- Kekakuan otot.
- Mual.
- Kelelahan.
- Sulit tidur.
Jika gejala-gejala tersebut muncul, hal yang perlu Bunda lakukan adalah kenali pemicu migrainnya. Pada beberapa anak, migrain terjadi jika ia kurang istirahat, mengonsumsi makanan atau minuman tertentu, dan stres.
Mengenali pemicu migrain penting dilakukan untuk mencegah migrain si kecil kambuh, sehingga ia bisa tetap dalam kondisi fit dan beraktivitas dengan normal.
Tindakan selanjutnya adalah kendalikan migrainnya. Caranya, tempelken kompres dingin pada dahi anak. Lalu, minta ia mengambil napas dalam-dalam dan membuangnya perlahan. Minta si kecil untuk tidur agar gejala yang dirasakan berkurang.
Matikan lampu saat si kecil tertidur, sebab ruangan yang gelap bisa menjadi solusi untuk mengurangi gejala migrain.
Langkah mencegah migrain
Memang tidak banyak anak yang mengalami sakit kepala sebelah. Meski demikian, bukan berarti anak bebas dari ancaman penyakit ini. Karena itu, lakukan beberapa pencegahan berikut ini:
- Terapkan waktu makan yang teratur.
- Perbanyak pemberian cairan untuk si kecil.
- Pastikan anak cukup istirahat.
- Bantu anak mengatasi stresnya. Pada anak-anak, stres bisa disebabkan oleh masalah di sekolah, teman, atau tekanan dalam keluarga.
Jadi, perhatikan gejala-gejala migrain pada anak. Tidak menutup kemungkinan anak mengalami sakit kepala sebelah, apalagi jika ia memiliki gen dari orangtua yang menderita penyakit tersebut.
KOMENTAR ANDA