FUROSHIKI merupakan kain pembungkus tradisional khas Jepang. Kain ini berbentuk persegi panjang dengan berbagai motif dan umumnya digunakan untuk membawa berbagai barang, seperti bekal, pakaian, atau kado.
Dalam bahasa Jepang, Furoshiki berasal dari kata “Furo” dan “Shiki” yang berarti “mandi” dan “menyebarkan”.
Kata Furoshiki mulai dikenal ketika pada masa Muromachi (1136-1573) orang-orang yang bertamu dan mandi di tempat pemandian besar milik seorang Shogun (Jenderal) Jepang membungkus kimono mereka dengan kain agar tidak tertukar. Sejak saat itu kata Furoshiki mulai populer digunakan. Hingga akhirnya yang dibungkus tidak hanya kimono namun juga berbagai hadiah atau makanan.
Saat ini Furoshiki digunakan sebagai alternatif kemasan untuk mengurangi penggunaan plastik. Kain pembungkus ini selain bermotif cantik juga ramah lingkungan, karena dapat dicuci dan digunakan berkali-kali.
Beragam jenis kain juga dapat dijadikan Furoshiki,antara lain katun, nilon, chiffon, hingga rayon bahkan sutra.
Selain itu beragam teknik membungkus dengan menggunakan kain Furoshiki mulai berkembang hingga memudahkan pengguna untuk membawa atau menjinjing barang.
Di antara beragam teknik Furoshiki yang berkembang adalah sebagai berikut.
1# Otsukai Tsutumi
Biasanya digunakan untuk membungkus barang berbentuk kotak. Cara membungkus dengan teknik Otsukai cukup dengan meletakkan barang di atas kain secara diagonal. Lalu lipat kain bagian bawah menyentuh benda tersebut, lalu lipat kain bagian atas. Terakhir lipat bagian kanan dan kiri, lalu ikat kedua ujungnya dengan kencang.
2# Shizuku Fukuro
Teknik ini digunakan membungkus barang yang dapat dilipat seperti sayur. Teknik membungkusnya adalah dengan membentangkan kain dan melipatnya secara diagonal. Ikat masing-masing ujungnya dengan membentuk cekungan. Lalu ikat kedua ujung bagian atas dengan kencang.
3# Suika Tsutsumi
Kain ini digunakan untuk membungkus benda yang bulat seperti melon atau semangka. Cara membungkusnya adalah dengan membentangkan kain secara diagonal dan benda bulat diletakkan diatasnya. Ujung kain sebelah kanan diikat dengan ujung kain di depannya, begitu juga sebaliknya. Lalu ikatan yang kiri dimasukkan ke sebelah kanan.
4# Entou Tsutumi
Teknik ini digunakan untuk membungkus benda yang panjang seperti botol minum, payung dan benda panjang lainnya. Dilakukan dengan cara membentangkan kain dan meletakkan benda panjang di dalamnya dengan cara diagonal. Lalu gulung kain tersebut di atasnya.
Ujung kain sebelah kanan kemudian diikat dengan ujung kain yang ada di depannya, begitu juga sebaliknya. Lalu kain sebelah kiri dimasukkan ke dalam lubang ikatan sebelah kanan.
KOMENTAR ANDA