BERKACA dari berbagai pengalaman yang terjadi di beberapa lokasi pengungsian kebencanaan, perempuan dan anak merupakan bagian dari kelompok rentan yang kerap mengalami kekerasan berbasis gender (KBG) dalam situasi kebencanaan.
Untuk itu, sebagai bentuk perlindungan serta memenuhi hak-hak perempuan, anak, serta kelompok rentan korban bencana alam gempa bumi Cianjur, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) bersama kementerian/lembaga pusat dan daerah serta Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) terkait bekerja sama mendirikan Pos Ramah Perempuan dan Anak di beberapa lokasi pengungsian di Cianjur.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga yang kembali mengunjungi lokasi pengungsian warga beberapa waktu lalu mengatakan, Pos Ramah Perempuan dan Peduli Anak hadir untuk memberikan dukungan layanan psikososial bagi korban bencana gempa yang membutuhkan.
"Kami dan beberapa support system yang secara aktif terlibat turut serta terjun ke lapangan memiliki misi yang sama yaitu memberikan layanan dukungan psikososial (LDP) kepada perempuan, anak, dan kelompok rentan korban bencana alam gempa bumi Cianjur melalui berbagai macam aktivitas seperti permainan, menyanyi, berdongeng untuk anak-anak korban juga dialog dengan para perempuan dan kelompok rentan,” ujar Menteri PPPA.
Pos Ramah Perempuan dan Peduli Anak itu akan memberikan pendampingan dalam pemulihan dan trauma healing melalui berbagai macam aktivitas positif dan penuh kegembiraan terutama bagi anak-anak, sekaligus menjadi lokasi aman bagi kelompok rentan untuk menekan KBG di lokasi pengungsian.
Di lokasi pengungsian gempa Cianjur, Pos Ramah Perempuan dan Peduli anak sudah didirikan di tiga titik pengungsian yaitu Pendopo Kabupaten Cianjur, Lapangan Prawatasari, serta Desa Bangbayang, Kecamatan Gekbrong.
KOMENTAR ANDA