SEBUAH penelitian yang dilakukan Youthmanual mengungkap fakta mengejutkan, bahwa sebanyak 92 persen remaja di Indonesia belum tahu mau jadi apa saat lulus dari sekolah.
Dari fakta ini kita bisa melihat, bahwa di usianya yang menginjak remaja, mereka belum bisa mengenali minat sendiri sehingga tidak bisa menentukan mau jadi apa atau mau melanjutkan ke jenjang yang seperti apa saat sudah lulus sekolah nanti.
Sebenarnya, dalam tumbuh kembang anak, ada hal yang tidak boleh dilewatkan orangtua, yaitu mengenali minat dan bakat anak. Pengenalan minat dan bakat menjadi hal penting saat orangtua mengarahkan anak secara tepat.
Minat dan bakat adalah life skill untuk bertahan hidup dan menjadi orang sukses di masa depan. Nah, beberapa hal ini sebaiknya dilakukan orangtua untuk membantu anak mengenali minat dan bakatnya.
- Ikuti tes minat dan bakat.
- Ajari anak untuk memahami hobi yang dimiliki dengan baik.
- Ajak anak untuk mencari tahu apa yang paling disukai.
- Asah kemampuannya secara perlahan. Kemampuan adalah bakat sedangkan kemauan adalah minat. Tidak perlu tergesa-gesa dan pastikan kegiatan yang remaja lakukan adalah hal-hal yang membuatnya bahagia, nyaman, dan termotivasi untuk mengembangkan minat dan bakat.
- Ikuti kegiatan ekstrakulikuler untuk mengembangkan bakat dan minat anak dengan baik.
- Ikuti pula kompetisi dan lomba, agar anak remaja Bunda tahu progres perkembangannya. Dengan mengikuti lomba dan kompetisi, mental anak akan terbentuk dan mereka akan mendapatkan teman-teman baru dengan bakat dan motivasi yang sama.
- Berlatihlah secara rutin guna memperbaiki kesalahan dan kelemahan.
Untuk mengarahkan minat dan bakat yang dimiliki remaja, mereka juga harus mengutamakan niat dan komitmen. Tanpa dua hal tersebut, apa yang akan remaja kerjakan tidak bisa berjalan maksimal.
Sebagai orangtua, mengarahkan anak untuk mengenali minat dan bakatnya adalah hal yang penting dilakukan sejak dini. Dengan mengarahkan, Ayah Bunda dapat memberikan petunjuk, mana yang baik dan tidak baik untuk dijadikan minat dan bakat.
Hanya saja, jangan sampai memaksakan kehendak sendiri, ya. Anak tetap perlu diberikan kebebasan untuk menentukan jalan hidupnya sendiri-sendiri.
KOMENTAR ANDA