JAGAT dunia maya baru-baru ini dihebohkan dengan istilah ‘love bombing’ yang banyak dibicarakan oleh warganet terkait kondisi yang sedang dialami seorang aktris.
Namun tak sedikit juga dari warganet yang bertanya-tanya tentang arti sebenarnya dari istilah tersebut.
Nah, untuk mengetahui arti dan ciri-ciri love bombing, simak ulasannya di bawah ini.
Seperti dimuat Self, istilah love bombing merupakan perilaku manipulatif yang dilakukan pasangan dengan mencurahkan perhatian dan kasih sayang yang berlebihan sebagai tindakan cinta.
Sekilas perhatian ini tampak indah dan membuat kita merasa disayang hingga dibuai asmara. Namun pasangan yang memiliki perilaku love bombing biasanya sering menggunakan tindakannya sebagai taktik untuk mengontrol atau memanipulasi pasangannya. Sayangnya, kita kerap tidak menyadari maksud di balik segala perhatiannya tersebut.
Menurut seorang psikolog klinis, Elene Welsh, pelaku love bombing biasanya memaksa kita untuk menghabiskan lebih banyak waktu bersamanya sehingga perlahan kita mulai meninggalkan kehidupan sosial dan hanya berakhir dengan pasangan.
Agar tidak terjebak oleh perilaku ini, berikut beberapa tanda yang bisa kita waspadai untuk menghindari manipulasi dalam hubungan.
1. Komunikasi terlalu intens
Komunikasi yang stabil dengan orang yang disukai memang normal dan menyenangkan. Namun jika orang ini masih terbilang baru tapi ia sudah membanjiri ponselmu dengan panggilan telepon, pesan teks, atau notifikasi lain darinya, waspadalah, ini bisa jadi love bombing.
Namun, sebelum menganggapnya love bombing, kita bisa mengidentifikasi lebih dulu dari nada yang digunakannya. Jika kita merasa ada nada agresif atau kecemburuan berlebih yang membuat kita merasa cemas saat menghabiskan waktu bersama orang lain, itu artinya seseorang sedang mencoba untuk melancarkan taktik love bombing-nya pada kita.
2. Terus memberikan hadiah
Hati-hati jika kita memiliki love language (bahasa cinta) berupa receiving gifts. Sebab hal ini bisa digunakan pelaku love bombing dalam mencurahkan cintanya kepada kita.
Pemberian hadiah secara berlebihan dapat menunjukkan bahwa mereka tengah mencoba memanipulasi, dengan membangun perasaan cinta dan kepercayaan lewat hadiah yang diberikam.
Jika menjalani hubungan yang baru dan pasangan sudah mulai menggunakan uang sebagai bentuk perhatian, bisa jadi ia sedang mencoba membuat kita bergantung secara finansial dengan mereka.
Menurut sebuah penelitian, banyak penyintas kekerasan dalam rumah tangga yang mengalami pelecehan ekonomi. Hal ini dilakukan dengan taktik untuk memastikan pasangannya tidak memiliki kemandirian ekonomi, kecuali disokong oleh pelaku love bombing itu sendiri.
3. Pujian berlebihan
Biasanya, pelaku love bombing akan mencoba memuji kita secara berlebihan. Memang cukup sulit dalam menentukan apakah pujian itu berasal dari hati yang tulus ataukah sebuah taktik yang bersifat manipulatif.
Sebab, terkadang ada sebagian orang yang mengungkapkan pujian sebagai ekspresi dari rasa sayangnya.
Namun tak jarang juga, ini dilakukan oleh para pelaku love bombing agar kita terlena dengan buaiannya. Jika kita pernah mengalami pujian yang terus menerus dilontarkan dari seseorang, namun dengan tiba-tiba perilakunya mendadak berubah dengan cepat, bisa jadi itu adalah tindakan love bombing yang dilakukan.
4. Ingin terus-menerus menghabiskan waktu bersama
Selalu ingin bersama pasangan, rasanya merupakan hal yang wajar, apalagi jika hubungan masih terbilang baru dan hangat. Namun saat tuntutan untuk selalu bersama ini sampai mengganggu aktivitas sehari-hari, waspadai hal tersebut. Sebab, hubungan ini sudah menjadi tidak sehat.
Dalam love bombing, pasangan mungkin akan bereaksi marah jika kita ingin menghabiskan waktu sendiri atau memilih menghabiskan waktu bersama teman dan keluarga tanpa kehadirannya.
5. Tidak menyukai batasan
Ketika kita mencoba memberi tahunya tentang batasan, dia akan terus mencoba memanipulasi untuk mendapatkan apa yang ia inginkan. Misalnya, kita ingin privasi media sosial tetap terjaga, sedangkan pasangan tidak. Padahal, setiap orang memiliki hak untuk menjaga privasi pribadi. Tidakan ini akan semakin membuat rumit hubungan, yang akan berakhir dengan pertengkaran.
6. Gaslighting
Jika kamu pernah merasa bersalah karena tidak melakukan apa yang dia inginkan, bisa jadi kamu sudah menjadi korban gaslighting. Gaslighting merupakan taktik love bomber agar membuat kita merasa bersalah atau kebingungan
Terapis Mallory Grimste mengatakan love bomber akan membuat pasangannya yakin bahwa kitalah yang bertanggung jawab atas perilaku minusnya.
"Karena mereka belum mengembangkan kesadaran diri yang kuat, emosi tidak nyaman apa pun, seperti takut tidak disukai atau dicintai, dapat terasa tak tertahankan. Ketidaknyamanan ini pun jadi kesalahan Anda dan tanggung jawab Anda untuk memperbaiki," kata Grimste.
Ketika sebuah hubungan membuat kita merasa tidak nyaman, tidak aman, dan membuat kita kehilangan keyakinan diri, jangan paksakan terlibat lebih jauh dalam toxic relationship.
KOMENTAR ANDA