Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net
KOMENTAR

SELAMA pandemi Covid-19, kepedulian masyarakat terhadap kesehatan mental rupanya telah mengalami peningkatan yang drastis. Hal tersebut diungkapkan oleh Psikolog dari Universitas Indonesia Rose Mini Agoes Salim.

Perbedaan paling menonjol telah dilihat oleh Rose sejak pandemi Covid-19. Menurutnya, pasien dari berbagai usia yang beragam, dengan jenis permasalahan yang berbeda, semakin sering berdatangan untuk berkonsultasi.

“Saya melihat (trennya) meningkat, terutama saat pandemi. Di klinik saya, orang yang datang itu meningkat, semakin banyak setelah pandemi ini,” ungkap Rose.

Ada fakta menarik yang juga ditemukan Rose saat para pasien datang ke tempat prakteknya. Salah satunya ialah pasien kelas 5 sekolah dasar (SD) yang datang ke klinik untuk berkonsultasi atas kemauannya sendiri, bukan karena permintaan orangtuanya.

“Jadi anak ini minta sama mamanya, 'Ma, saya mau konsultasi ke psikolog',” kata Rose, menirukan ucapan anak tersebut.

Menurutnya, hal ini merupakan tren yang baik. Sebab, jika anak seusia itu sudah lebih aware dengan kesehatan mental, maka ke depannya mental anak tersebut akan lebih stabil.

Selain itu, Rose juga menyebut fakta menarik lainnya dari tren yang meningkat akhir-akhir ini. Yaitu permasalahan entitas dan percaya diri yang banyak dialami orang-orang.

Sejak pandemi, menurut Rose, orang mulai banyak mempertanyakan keberadaan dirinya. Perasaan tidak berharga, kesepian, hingga tidak bisa menghadapi orang lain akibat dari lamanya pembatasan sosial yang membuat orang lebih banyak di rumah. Masalah-masalah inilah yang paling banyak sering ditemui oleh Rose.

“Pada akhirnya, mereka memang memerlukan orang lain untuk bercerita, untuk meminta saran yang pas. Dan untungnya, kesadaran itu semakin meningkat,” ucapnya.

Memang, fakta bahwa pandemi membuat banyak orang mengalami gangguan kesehatan mental, adalah benar adanya. Namun mereka juga dengan sadar datang ke profesional untuk ‘menyembuhkan’ diri.

Inilah yang kemudian menjadikan Rose menilai bahwa banyak orang yang mulai sadar dengan kesehatan mentalnya. Mereka tidak ingin kesehatan mentalnya mengganggu aktivitas yang sudah mulai normal.

Maklum saja, selama pandemi semua aktivitas dibatasi. Dan kini, saatnya mengejar ‘semua yang hilang’ saat pandemi dan pembatasan aktivitas sosial terjadi.




Hindari Cedera, Perhatikan 5 Cara Berlari yang Benar

Sebelumnya

Benarkah Mengonsumsi Terlalu Banyak Seafood Bisa Berdampak Buruk bagi Kesehatan?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Health