RUMAH Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Universitas Padjadjaran saat ini memiliki fasilitas baru yaitu Pusat Pelayanan Pasien Berkebutuhan Khusus atau Special Care Dentistry Center yang diresmikan oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Padjadjaran Prof. Arief S. Kartasasmita, Minggu (4/12/2022).
Dilansir laman resmi Universitas Padjadjaran, peresmian yang dilakukan di Komplek RSGM Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Unpad, Jalan Sekeloa Selatan, Bandung tersebut juga dihadiri Dekan FKG Universitas Padjajaran Dr. Dudi Aripin, drg., Sp.KG(K), dan Direktur Utama RSGM Universitas Padjadjaran Dr. Kosterman Usri, drg., MM.
Menurut Kepala Departemen Ilmu Kedokteran Gigi Anak FKG Universitas Padjadjaran Dr. Risti Saptarini Primarti, drg., SpKGA, K-KKA, urgensi dari fasilitas ini adalah sebagai bentuk kepedulian RSGM terhadap anggota masyarakat yang berkebutuhan khusus.
Tak hanya itu, Special Care Dentistry Center juga menjadi sarana pendidikan dan pengembangan ilmu kedokteran gigi. Karena itulah Pusat Pelayanan Pasien Berkebutuhan Khusus terbuka bagi para residen yang ingin melakukan praktik.
Diketahui bahwa selama ini para pasien berkebutuhan khusus seringkali tidak bisa menerima perawatan gigi konvensional. Dibutuhkan dokter, petugas medis, serta tindakan dan penanganan yang sesuai kondisi dan kebutuhan khusus.
Karena itulah, Special Care Dentistry Center RSGM Universitas Padjadjaran ini bersifat multidisiplin ilmu.
Di dalamnya terdapat tim yang terdiri dari para dokter gigi dari sembilan departemen di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran, pakar dental hipnosis, dokter spesialis anastesi, hingga dokter dental anestesi alumni Tokyo Medical and Dental University.
Inisiatif untuk memiliki sebuah sarana pelayanan yang mengakomodasi pasien anak dan individu berkebutuhan khusus ini sebenarnya telah mencuat sejak tahun 1986 dengan inisiator yaitu Prof. Dr. Roosje Rosita Oewen, drg., Sp.KGA(K).
Namun baru di tahun 1997, Prof. Roosje merintis pelayanan tersebut bekerja sama dengan tim asal Belanda lewat program "Sahabat Bandung".
Dari situlah, perhatian pasien berkebutuhan khusus terus berkembang. Bahkan saat ini, Departemen IKGA Universitas Padjadjaran telah mempunyai tiga guru besar dengan spesialisasi bidang anak dan individu berkebutuhan khusus.
Pusat Pelayanan Pasien Berkebutuhan Khusus ini terbuka luas bagi semua anggota masyarakat. Terutama, individu dengan keterbatasan intelektual, individu dengan keterbatasan fisik, individu dengan riwayat medis tertentu, individu yang mudah tersedak dan muntah, individu yang sulit menjaga rongga mulut, hingga individu yang berisiko membuat kegaduhan (memiliki tingkat kegelisahan yang tinggi).
Menyadari pentingnya persiapan kebutuhan psikologis bagi pasien berkebutuhan khusus, Pusat Pelayanan ini juga menyediakan konsultasi psikologi dari para ahli.
Ke depannya, tak hanya menjadi pusat penelitian dan pengembangan ilmu kesehatan, fasilitas khusus ini juga siap dikembangkan menjadi pusat pembelajaran ilmu sosiohumaniora.
Pusat Pelayanan Pasien Berkebutuhan Khusus ini menjadi inovasi RSGM Universitas Padjadjaran dalam memberikan pelayanan kesehatan gigi inklusif bagi seluruh kalangan masyarakat, tanpa kecuali.
"Apa yang dilakukan FKG merefleksikan Unpad saat ini, bagaimana agar sebanyak-banyak masyarakat Indonesia bisa mendapat manfaat dari Unpad," jelas Prof. Arief.
Adapun pembangunan Pusat Pelayanan Pasien Berkebutuhan Khusus ini dibiayai dari dana filantropi PPDGS IKGA Universitas Padjadjaran.
KOMENTAR ANDA