Ilustrasi stiff person syndrome, bisa sebabkan kaki mengalami kekakuan/Net
Ilustrasi stiff person syndrome, bisa sebabkan kaki mengalami kekakuan/Net
KOMENTAR

PENYANYI legendaris, Celine Dion memberikan pengumuman yang mengejutkan. Diva berkebangsaan Kanada ini mengaku bahwa dirinya memiliki penyakit kelainan neurologis langka bernama Stiff-Person Syndrome, yang memicu kejang otot.

Akibat penyakit ini, sang legendaris terpaksa menunda sejumlah pertunjukannya dalam Courage World Tour yang telah dijadwalkan. Sebab menurut Dion, penyakit langkanya ini telah mengganggu aktivitas sehari-harinya.

“Sayangnya, kejang ini mempengaruhi setiap aspek kehidupan sehari-hari saya. Terkadang menyebabkan kesulitan saat berjalan dan membuat saya tidak bisa menggunakan pita suara untuk bernyanyi seperti biasanya,” kata Celine Dion mengutip Reuters.

Kini, kondisi kesehatan pelantun My Heart Will Go On ini disebut menjadi fokus utamanya, meskipun ia juga mengaku bahwa dirinya sangat merindukan para penggemar di luar sana.

“Saya bekerja keras dengan terapis kedokteran olahraga saya setiap hari untuk membangun kembali kekuatan dan kemampuan saya untuk tampil lagi,” ungkapnya.

Apa itu Stiff-Person Syndrome?

Jika mengacu pada National Institute of Neurogical Disorders and Stroke, Stiff-Person Syndrome sendiri disebut sebagai 'sindrom orang kaku'. Penyakit ini ditandai dengan kekakuan dan kejang pada otot, kepekaan yang meningkat terhadap rangsangan, seperti suara, cahaya, dan tekanan emosional.

Menurut seorang dokter di John Hopkins Medicine, penyakit ini bisa membuat seseorang jatuh tiba-tiba dan mengalami kecacatan yang signifikan.

“Sering dikaitkan dengan kejang otot yang bisa sangat parah. Ini dapat menyebabkan jatuh, sakit parah, dan kecacatan yang signifikan,” jelas dr Emile Sami Moukheiber dari Stiff Person Syndrome Center di Johns Hopkins Medicine.

“Jatuh karena kejang yang parah sangat umum terjadi. Kejang ini dapat dipicu oleh keterkejutan, emosi yang parah, dan cuaca dingin,” tambahnya.

Gejala Stiff-Person Syndrome

Tingkat keparahan stiff person syndrome bervariasi pada setiap orang. Kondisinya bisa berkembang selama beberapa bulan dan mungkin tetap stabil selama beberapa tahun atau perlahan-lahan memburuk.

Adapun gejala stiff person syndrome, mengutip Rare Disease adalah:

  • Nyeri punggung, terutama di bahu, leher, dan pinggung. Kondisi ini bisa menjalar dan menyebabkan kekakuan pada otot kaki dan memicu cara berjalan yang lambat dan kaku.
  • Kelainan bentuk tulang punggung yang menyebabkan postur tubuh jadi membungkuk. Kemungkinan disebabkan oleh kyphosis (tulang belakang bagian atas melengkung ke luar) atau hyperlordosis (tulang belakang bagian bawah melengkung ke dalam).
  • Kejang otot yang dipicu oleh suara yang mengagetkan, kontak fisik ringan, suhu dingin, stres atau situasi yang membuat emosional meningkat.
  • Agoraphobia, yang ditandai dengan mengalami kecemasan atau panik di tempat terbuka jika tidak didampingi.
  • Mioklonus, yaitu sentakan otot (kedutan) mendadak akibat kontraksi otot atau relaksasi otot yang sulit dikendalikan.
  • Radang tiroid, seperti anemia pernisiosa dan vitiligo.

Tanda-tanda ini harus segera dikonsultasikan ke dokter untuk menghindari komplikasi serius. Pengobatan sedari dini akan menjaga keadaan tetap stabil. Karena jika sudah parah, kemungkinan pengidapnya perlu menggunakan tongkat, alat bantu jalan, atau kursi roda sebagai bantuan mobilitas.




Hindari Cedera, Perhatikan 5 Cara Berlari yang Benar

Sebelumnya

Benarkah Mengonsumsi Terlalu Banyak Seafood Bisa Berdampak Buruk bagi Kesehatan?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Health