OLAHRAGA atau aktivitas fisik yang dilakukan secara rutin, memang punya banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Tidak hanya meningkatkan kesehatan fisik dan membakar lemak dengan memperbaiki metabolisme tubuh, olahraga juga bisa melatih kesehatan mental, salah satunya mengontrol stres.
Orang-orang yang rajin berolahraga juga berisiko mengalami gangguan jantung, bahkan meninggal dunia. Dokter spesialis kedokteran olahraga dr Andhika Raspati, SpKO mengatakan, berdasarkan penelitian penyakit yang kemungkinan menyebabkan orang meninggal saat olahraga ada dua, yaitu sumbatan dan pembesaran pada jantung.
“Tetapi, kedua penyakit ini tidak bisa terjadi begitu saja, dalam satu malam. Butuh waktu berhari-hari, berminggu-minggu, bahkan bertahun-tahun,” kata dr Dhika.
Senada dengan dr Dhika, dr Vienna Rossimarina, SpJP mengatakan, ada baiknya bagi yang tidak berolahraga berat untuk melakukan cek kesehatan terlebih dulu, karena salah-salah olahraka bisa memicu masalah pada jantung.
“Saat olahraga, jantung akan bekerja lebih berat untuk memenuhi kebutuhan energi yang lebih besar. Oleh sebab itu, apabila ada masalah jantung, maka ada beberapa hal lain yang dapat terjadi,” jelas dr Vienna.
Jika Anda telah memiliki faktor risiko penyakit jantung, ada baiknya memberikan perhatian lebih pada beberapa tanda berikut yang mungkin terjadi sebelum atau sesaat berolahraga:
- Nyeri pada bagian dada, biasanya seperti diremas atau ditekan di bagian tengah dada atau bagian kiri. Nyeri ini biasanya akan membaik dengan beristirahat atau berhenti berolahraga.
- Sulit bernapas. Napas terlalu pendek dan disertai kesulitan mengambil napas, merupakan pemicu terjadinya serangan jantung.
- Detak jantung tidak beraturan, dada terpukul-pukul, atau irama jantung tidak beraturan.
- Keseimbangan tubuh tidak baik. Pandangan menjadi gelap hingga menyebabkan pingsan dikarenakan jumlah darah yang bersirkulasi ke otak berkurang.
- Keringat abnormal. Situasi ini bisa disertai dengan rasa mual yang merupakan tanda dari serangan jantung.
- Nyeri pada bagian tubuh lain, seperti lengan atas, punggung leher, rahang bawah atau perut.
“Jika tanda-tanad atau gejala tersebut muncuk saat sedang olahraga, misalnya sedang lari tiba-tiba sakit dada, coba slow down,” saran dr Dhika.
Rasa sakit atau nyeri dada akibat gangguan jantung, akan terasa menyiksa. Jika mulai terjadi nyeri dada, sesak napas, hingga blackout, segera hentikan olahraga, cari bantuan medis untuk mendapatkan perawatan intensif.
KOMENTAR ANDA