Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net
KOMENTAR

MENOPAUSE ternyata tidak hanya dialami perempuan. Para pria bisa mengalami menopause atau dalam istilah lain disebut andropause. Kondisi ini terjadi saat kadar testosteron mulai mengalami penurunan.

Hormon testosteron pada pria menurun sekitar 1,6 persen per tahun, dimulai pada usia pertengahan 30. Selain karena faktor usia, penurunan kadar testosteron ini juga berkaitan dengan tingginya lemask visceral atau lemak yang berada di antara organ. Lemak ini biasanya terlihat dengan jelas pada perut buncit.

Tumpukan lemak tersebut akan mengacaukan sistem metabolisme, mengganggu hormon insulin, hingga menyumbat pembuluh darah. Nah, penyumbatan ini akan memengaruhi respon sistem saraf terhadap testosteron.

Ketika tubuh tidak mendeteksi adanya testosteron, akhirnya Hasrat dan gairah seksual pun menurun.

Faktor yang meningkatkan risiko andropause

Ada beberapa faktor risiko yang menyebabkan masalah ini terjadi, yaitu:

  • Tubuh terkena polusi serta pengaruh bahan kimia, termasuk pengawet makanan dan limbah.
  • Penerapan diet dan pola makan yang tidak baik.
  • Perubahan hormon pada laki-laki.
  • Stres psikis dan fisik.
  • Perubahan kondisi sosial dan lingkungan.
  • Mengalami penyakit kronis, seperti diabetes.
  • Mengonsumsi obat-obatan tertentu.
  • Gaya hidup yang tidak sehat.

Tanda-tanda andropause

Pergeseran hormonal ini dapat menyebabkan perubahan fisik dan kognitif, yang biasanya ditandai oleh gairah menurun, depresi, loyo, insomnia, dan perut buncit.

Tapi, ada lagi beberapa gejala menopause dini pada pria yang perlu menjadi perhatian khusus, yaitu pembesaran payudara, rasa percaya diri menurun, pelupa, mudah gugup, dan bulu atau rambut tumbuh yang berkurang atau lebih tipis.

Mencegah andropause

Sebenarnya, andropause adalah kondisi yang terjadi secara alami. Tapi, Anda bisa melakukan beberapa hal untuk mencegah efek andropause kian parah. Caranya:

  1. Konsumsi multivitamin, seperti vitaminn D serta tambahan kalsium.
  2. Terapi hormon.
  3. Menerapkan pola hidup sehat dan menghindari paparan polusi dari lingkungan.
  4. Hindari makanan berpengawet, berkalori dan berlemak tinggi.
  5. Iringi pola makan sehat dengan olahraga rutin.

Segera berkonsultasi dengan dokter jika penis nyeri, terasa sakit saat buang air kecil, terlalu sering buang air kecil, ejakulasi dini, kencing mengejan atau tidak lancar.

Sebaiknya diskusikan pada dokter sebelum menjalani pengobatan tertentu.




Hindari Cedera, Perhatikan 5 Cara Berlari yang Benar

Sebelumnya

Benarkah Mengonsumsi Terlalu Banyak Seafood Bisa Berdampak Buruk bagi Kesehatan?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Health