Bukan sekadar alat musik, filosofi angklung relevan dengan kehidupan manusia/ NEGERIKUINDONESIA
Bukan sekadar alat musik, filosofi angklung relevan dengan kehidupan manusia/ NEGERIKUINDONESIA
KOMENTAR

ANGKLUNG adalah salah satu alat musik tradisional Indonesia yang terbuat dari bambu. Tidak hanya alat musik, angklung juga memiliki nilai filosofis yang tinggi dan makna mendalam yang menjadi kearifan lokal masyarakat Indonesia.

Beberapa filosofi yang dapat diperoleh dari alat musik angklung adalah sebagai berikut.

1# Saling melengkapi

Angklung berasal dari kata “angka” , yang di definisikan sebagai nada dan “lung” yang berarti pecah. Secara harfiah angklung diartikan sebagai nada yang pecah atau tidak lengkap.

Angklung jika dibunyikan sendiri tidak akan lengkap, kita tidak bisa merasakan nada apa yang sedang berbunyi atau lagu apa yang sedang dimainkan. Namun jika disatukan, masing-masing angklung akan saling melengkapi.
Begitu pula dengan manusia, tidak ada yang sempurna. Kehadiran satu dengan yang lainnya akan saling melengkapi sehingga hidup akan menjadi bermakna.

2# Harmoni

Angklung memiliki nada tersendiri yang berbeda antara satu dengan lainnya. Perbedaan nada tersebut dapat diartikan sebagai karakter manusia yang berbeda-beda,  dan bila disatukan akan saling melengkapi dan menciptakan harmonisasi yang indah dalam kehidupan.

3# Kesabaran

Saat bermain angklung, kita tidak bisa membunyikannya terus-menerus sepanjang lagu berlangsung. Ada kalanya harus berhenti  dan menunggu sampai tiba giliran untuk membunyikannya kembali.

Alat musik ini dapat melatih kesabaran dan toleransi terhadap orang lain. Kesabaran yang dilakukan dalam memainkan anglung tersebut akan dapat membuat permainan musik menjadi sempurna.  

Analogi kesabaran angklung tersebut dapat diaplikasikan dalam kehidupan manusia. Kita tidak harus bergerak aktif sepanjang waktu dan mengerjakan semua hal sendiri agar terlihat menonjol. Ada kalanya kita cukup diam dan memberikan kesempatan kepada orang lain untuk melakukan tugas dan tanggung jawabnya.

4# Konsentrasi

Setiap angklung memiliki nada yang berbeda, yang dibunyikan secara bergiliran. Sehingga masing-masing pemain angklung harus memiliki fokus dan konsentrasi yang tinggi agar dapat tepat membunyikan angklung pada saat gilirannya tiba. Selain berfokus pada nada, ia juga harus memperhatikan arahan sang konduktor.

Bila satu orang kehilangan konsentrasi, maka akan berpengaruh terhadap penampilan kelompok orkestra musik tersebut.

Seperti halnya kehidupan, kita harus berfokus pada tugas dan tanggung jawab masing-masing sesuai arahan pemimpin agar tercapai tujuan bersama.




Masakan Mudah Gosong, Sudahkah Bunda Lakukan 6 Langkah Ini?

Sebelumnya

Tips Menikmati Akhir Pekan ‘Anti-Boring’ Bersama Keluarga

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Family