Yuk, ke posyandu tiap bulan/ dok. KEMENKES
Yuk, ke posyandu tiap bulan/ dok. KEMENKES
KOMENTAR

INDONESIA memiliki 12 ribu lebih puskesmas yang tersebar di seluruh wilayah. Puskesmas tersebut biasanya membawahi unit posyandu yang fokus melayani kesehatan ibu dan anak.

Dengan jumlah tersebut, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengharapkan posyandu bisa fokus pada pelayanan kesehatan ke arah pencegahan atau promotif preventif.

Dari 6 pilar transformasi kesehatan yang diinisiasi Menkes Budi untuk mencapai target tahun 2024, pelayanan kesehatan ke arah pencegahan merupakan pilar pertama yaitu dalam transformasi layanan primer.

Karena itulah, puskesmas dan posyandu menjadi pusat layanan kesehatan primer yang menjadi tulang punggung terlaksananya pelayanan kesehatan promotif preventif.

Dua pusat pelayanan kesehatan ini adalah yang paling dekat dengan kehidupan masyarakat.

Saat ini, Kemenkes tengah melaksanakan revitalisasi posyandu agar fungsi ke depannya lebih kepada menjaga kesehatan ibu dan anak daripada mengobati penyakit. Demikian pula untuk puskesmas, sedang dilakukan penataan ulang jaringan fasilitas.

Untuk mewujudkan 6 pilar transformasi kesehatan, Menkes Budi memulai inspeksi mendadak (sidak) ke berbagai puskesmas dan posyandu di seluruh Indonesia.

Lokasi sidak pertama adalah Posyandu Gilingan, Banjarsari, Surakarta (10/12). Saat itu ada 32 anak (26 balita dan 6 bayi) yang mendapat pelayanan di posyandu.

Menkes memperhatikan pengukuran berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala. Setelah itu, dilakukan pemeriksaan kesehatan sebagai langkah preventif dan deteksi dini berbagai penyakit. Setelah diperiksa, setiap anak akan diberikan makanan berupa nasi dan lauk-pauk bergizi seimbang.

Hasil pengukuran dan pemeriksaan kesehatan akan diserahkan langsung ke Puskesmas Gilingan. Jika ditemukan kasus kurang gizi maka akan segera ditindaklanjuti oleh pihak puskesmas.

Menkes Budi pun menyemangati para ibu yang bertugas di posyandu. Menurut Menkes, kegiatan di posyandu adalah satu upaya untuk menjaga kesehatan anak yang harus rutin dilakukan dan berdampak positif bagi angka kesehatan di wilayah tersebut.

Dengan pelayanan kesehatan ibu dan anak yang fokus pada tindakan preventif, pemberian imunisasi dan vitamin juga menjadi agenda kegiatan posyandu.

Sebagai warga negara yang baik, kita tentu berharap para petugas posyandu dibekali pengetahuan dan keterampilan yang mumpuni untuk bisa melayani kebutuhan kesehatan masyarakat, terutama ibu dan anak.

Dengan demikian, terciptalah posyandu yang profesional dan tidak hanya menjadi tujuan pelayanan kesehatan primer bagi kalangan ekonomi menengah ke bawah, tapi seluruh lapisan masyarakat.




Menteri HAM Natalius Pigai Terima Penghargaan "Tokoh Nasional Demokratis dan Berintegritas” dari JMSI

Sebelumnya

Konsultasi Publik “Rekomendasi Kebijakan Pembangunan Media Massa yang Bertanggung Jawab, Edukatif, Jujur, Objektif, dan Sehat Industri (BEJO’S)": Tantangan Menyelaraskan Idealisme dan Keberlanjutan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News