SEMUA orang tentu pernah mengalami nyeri atau sakit di leher usai bangun tidur. Beberapa menganggapnya sebagai salah bantal dan biasanya diatasi dengan mengurut bagian yang sakit atau mengolesinya dengan balsam.
Tapi, tahukah kamu kalau sakit pada leher bukan disebabkan oleh salah bantal? Ada suatu penyakit yang dikenal dengan pengapuran tulang leher atau dalam istilah medisnya disebut spondilosis servikal. Penyakit ini menjadi tren setelah dialami oleh aktris ibukota Nikita Mirzani.
Spondilosis servikal adalah kerusakan pada tulang leher dan bantalannya, yang umumnya terjadi pada orang usia lanjut. Spondilosis servikal atau dikenal juga sebagai radang sendi leher, akan menimbulkan gejala berupa nyeri di leher, bahu, dan kepala.
Penyebab pengapuran tulang leher
Penyebab umum dari pengapuran tulang leher ini adalah pertambahan usia, kebiasaan merokok, adanya riwayat operasi tulang belakang dan warisan keluarga, atau pekerjaan yang sering melibatkan leher, seperti memanggul benda atau beban yang berat.
Bisa juga terjadi pada orang yang obesitas, memiliki riwayat cedera di leher, atau sedang mengalami depresi serta gangguan kecemasan.
Bisa juga disebabkan oleh perubahan struktur dan kerusakan jaringan pada tulang belakang dan tulang leher, seperti penipisan bantalan tulang, herniasi bantalan tulang, ligamen kaku, dan pengapuran tulang leher.
Gejala spondilosis servikal
Penyakit ini dapat mengakibatkan ruas antar tulang belakang menyempit hingga menekan saraf tulang belakang. Kondisi ini akan memicu sejumlah gejala, yaitu:
- Nyeri di area kepala, bahu, lengan, yang bisa menjalar hingga ke jari tangan.
- Nyeri leher yang bisa memburuk saat batuk, bersin, duduk, atau berdiri.
- Lengan atau tungkai terasa lemas, kaku, atau kesemutan.
- Sakit kepala, leher kaku, sulit berjalan, dan menjaga keseimbangan.
- Muncul gerakan tiba-tiba yang tidak disadari pada tungkai.
- Vertigo, sakit kepala, atau kehilangan kemampuan menahan buang air kecil atau besar.
Mengatasi pengapuran tulang leher
Biasanya, penderita spondilosis servikal diminta untuk melakukan perawatan seperti mengompres leher dengan handuk yang dibasahi air hangat atau air es, menggunakan penyangga leher, melakukan olahraga ringan yang tidak melibatkan gerakan pada leher secara rutin.
Kemudian, tidak menempatkan leher pada posisi menunduk, memutar, atau mendongak. Tidak pula duduk atau berdiri terlalu lama, dan memilih kursi yang nyaman untuk duduk.
Sementara, bila sudah ditangani dokter, biasanya akan dilakukan pengobatan dengan pemberian obat-obatan, fisioterapi, hingga operasi.
Jadi, segera bawa ke dokter jika gejala yang dialami sudah pada tahap yang sangat mengganggu aktivitas. Karena jika tidak, kemungkinan terjadinya komplikasi sangat besar.
KOMENTAR ANDA