Gelaran talkshow di acara Pesta Inklusif KONEKIN, Sabtu (17/12)/Dok KONEKIN
Gelaran talkshow di acara Pesta Inklusif KONEKIN, Sabtu (17/12)/Dok KONEKIN
KOMENTAR

BERUSAHA untuk menggambarkan selebrasi keragaman dengan menampilkan diskusi dan pertunjukan seni para penyandang disabilitas, Koneksi Indonesia Inklusif (KONEKIN), menggelar puncak acara Pesta Inklusif 2022. Mengambil tempat di Live House M Bloc Square, Sabtu (17/12), KONEKIN berupaya untuk meningkatkan kepedulian dan interaksi publik dengan penyandang disabilitas.

Menurut Joanna Aman Damanik, Komisioner Komisi Nasional Disabilitas, untuk menuju Indonesia inklusif dan ramah disabilitas, butuh peran dari berbagai pihak. Salah satunya, lewat acara yang diselenggarakan KONEKIN, yang menggandeng kerjasama antar bidang, seperti pemerintah, swasta, komunitas, akademisi, serta media.

Dibuka dengan talkshow yang mengambil topik Transformative Education: Inovasi Pendidikan Inklusif di Indonesia, Tita Suharyati, tenaga ahli Kemdikbud mengatakan bahwa pendidikan merupakan hak dasar setiap individu.

“Setiap anak berhak mendapatkan pendidikan yang layak. Pemerintah telah memiliki kebijakan yang berpihak kepada peserta didik, seperti sistem zonasi dan afirmasi dalam PPDB, standar nasional pendidikan yang fleksibel, dan akomodatif,” kata Tita.

Senada, praktisi pendidikan Najeela Shihab menyatakan bahwa penerapan sistem pendidikan inklusif menjadi PR bagi para pendidik untuk bisa meningkatkan wawasannya terkait inklusivitas.

“Pengasuhan anak adalah peran kita bersama, karena pada dasarnya semua anak itu anak kita dan semua keluarga itu keluarga kita,” ujar Najeela.

Di sela-sela acara, diberikan juga program beasiswa penuh bagi para mahasiswa difabel oleh Unilever, melalui program Unilead. Menurut Kristy Nelwan, Head of Communication Unilever Indonesia, ini merupakan aksi nyata gerakan kebaikan lewat program Every U Does Good Heroes.

Launching seri BISA

Performa teman-teman penyandang disabilitas dalam Pesta Inklusif 2022/DOK KONEKIN

Acara ini juga berkesempatan melaunching sebuah buku karya Diva Asnawi dari KONEKIN, yang berjudul Buku Anak Disabilitas Indonesia (BISA). Diluncurkan lewat LIVE story telling Wina Natalia dan video oleh Dian Sastrowardoyo, juga diisyaratkan oleh Nissi dari Teman Tuli.

Pesta Inklusif semakin meriah dengan penampilan dari para seniman disabilitas, diantaranya Dani Aditya (StandUp Comedian Pengguna Kursi Roda), KOSTE band (grup disabilitas Netra), G-Stars (grup Dancer Down Syndrome), Budi Pramono (Penyair Disabilitas), dan Pop Joy Sign (Teater Tuli).

Acara ini juga menyediakan empat Booth Inklusif yang diisi oleh Hukum Online, RS Mitra Keluarga dan Cecilia Sinaga, MPsi, Unilever Indonesia, dan KONEKIN. Di booth ini pengunjung dapat konsultasi gratis seputar hukum, psikologi anak berkebutuhan khusus, menikmati games bertema inklusi, serta melihat buku dan merchandise karya seniman disabilitas.

Terakhir, acara ditutup dengan penampilan Asteriska, yang membawakan lagu “Di Mata Semesta”, hasil kolaborasi bersama Dewa Budjana dan Hindia. Lagu ini diciptakan khusus untuk gerakan inklusi dan mengajak pendengarnya memperlakukan setiap manusia secara setara.




Jaya Suprana: Resital Pianis Tunanetra Ade “Wonder” Irawan Adalah Peristiwa Kemanusiaan

Sebelumnya

Festival Pilkada “Jakarta Oh Jakarta” 2024: Ruang Interaktif yang Menghubungkan Warga dengan Program 3 Paslon

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel C&E