DIALOG iman bersama anak tidak melulu belajar dalam belajar mengaji atau mengkaji kitab, tapi bisa dilakukan kapan dan di mana saja. Hadirkan ‘Qaala Allah wa Qaala Rasuul’ (kata Allah dan kata Rasul) di rumah, di setiap kesempatan.
Berdialog iman dengan anak baik diawali dengan pertanyaan atau sekadar pernyataan. Entah itu dari hal yang terlihat sepele (apalagi penting), jangan sampai terlewatkan momen indah bersama anak dengan nuansa iman.
Yang terpenting, bagaimana orangtua bisa memandu pembicaraan mengenai cinta kepada Allah dan Rasul-Nya. Dengan begitu, akan tumbuh subur iman di dalam hati anak, menguat dan berurat berakat, sehingga menumbuhkan pribadi yang kokoh dan berbuah pada ketaatan dan ahlak yang mulia.
Mengutip laman Instagram @dr.aisyah_dahlan, dialog iman tersebut beberapa contohnya dapat dilakukan saat:
- Aktivitas mandi
Contoh dialog iman yang bisa diucapkan adalah: “Sayang, Allah beri badan kita yang sehat dan kita perlu menjaganya. Cara menjaga tubuh kita dari kuman yang mengotori badan adalah mandi. Mau jam berapa nih mandinya, sayang?”
- Aktivitas sarapan pagi
Contoh dialognya, “Alhamdulillah, Allah ar-Razzaaq memberi kita makan pagi ini, ya nak. Allah baik banget bisa ngasih sarapan. Jangan lupa doa dulu sebelum makan, ya sayang. Biar Allah semakin sayang sama kita.”
- Aktivitas sebelum tidur
Bunda bisa katakan: “Nak, sudah ngantuk, belum? Yuk, kita ke kamar tidur, ya. Jangan lupa, nak. Rasul mengatakan, sebelum tidur kita harus mengibas-kibas dulu tempat tidurnya.”
- Aktivitas berangkat ke sekolah
“Sayang, semangat ya belajarnya. Ayah dan Bunda senang sekali kalau kamu happy di sekolah. Semoga Allah mudahkan belajarnya, ya nak.”
- Aktivitas pulang kerja
“Alhamdulillah, ayah senang sekali bisa ketemu kamu lagi. Allah al-Qadir mempertemukan kita lagi di rumah. Ayah tadi sudah kangen untuk cepat pulang. Yuk, kita main bersama!”
- Aktivitas pulang sekolah
Ayah dan Bunda bisa mengatakan pada anak, “Alhamdulillah, Bunda senang sekali kamu sudah pulang sekolah. Bagaimana perasaannya, nak? Ada yang bisa Bunda bantu, tidak?”
Setiap momen adalah berharga. Kehadiran orangtua di setiap waktu, akan menentukan bagaimana karakternya di masa depan. Kenalkan Allah dengan cara yang sederhana. Libatkan dalam keseharian kita, supaya kelak hatinya terpaut dengan Allah Swt.
KOMENTAR ANDA