Para pembicara yang terlibat dalam seminar internasional Korea-ASEAN/Farah.id
Para pembicara yang terlibat dalam seminar internasional Korea-ASEAN/Farah.id
KOMENTAR

MEMBANGUN sebuah hubungan kerjasama antar negara begitu penting, karena banyak sekali kepentingan yang bisa dibangun lewat sebuah hubungan, baik bilateral maupun multilateral.

Kondisi ini kemudian penting untuk dibahas, sehingga Korean Center of RMOL menggagas sebuah seminar internasional bertajuk Korea-ASEAN Solidarity Initiatives: Epicentrum of Peace and Prosperity in the Indo-Pacific. Sebuah seminar yang membahas strategi ekonomi dan keamanan Korea Selatan dalam hubungannya dengan negara-negara Asia.

Seminar internasional ini dilaksanakan di Universitas Pertamina, Jakarta pada Selasa (20/12) dan telah resmi dibuka oleh CEO RMOL Network Teguh Santosa.

Mengawali sambutannya, Teguh Santosa berterima kasih kepada Duta Besar Republik Korea untuk ASEAN Kwon Hee-seog, atas kesediaannya menghadiri seminar internasional kali ini. Tidak lupa juga kepada Rektor Universitas Pertamina Prog IGN Wiratmaja Puja, yang telah bekerjasama dalam seminar yang membahas isu strategi ini.

Korea-ASEAN Solidarity Initiative (KASI) menjadi satu kebijakan baru Korea Selatan di bawah kepemimpinan Presiden Yoon. KASI diyakini menjadi awal atau babak baru bagi hubungan ASEAN dan Korea Selatan.

KASI merupakan ini dari kebijakan luar negeri Korea Selatan untuk mempromosikan Indo-Pasifik yang bebas, damai, dan sejahtera, di tengah persaingan Amerika Serikat dan Republik Rakyat China.

“Semoga seminar internasional ini dapat memberi benefit untuk kita semua,” ucap Teguh membuka seminar internasional ini.

CEO RMOL Network Teguh Santosa memberikan kenang-kenangan kepada Duta Besar Republik Korea untuk ASEAN Kwon Hee-seog dan Rektor Universitas Pertamina Prog IGN Wiratmaja Puja/Farah.id

Sementara itu, Duta Besar Republik Korea untuk ASEAN Kwon Hee-Seog, menyadari betul pentingnya KASI, tidak hanya bagi Korea Selatan namun juga bagi hubungannya dengan negara-negara di Asia.

“Banyak hal yang bisa dikembangkan dari kerjasama ini, bagaimana KASI menjalin hubungan erat dengan negara-negara Asia seperti Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Filipina. Seminar-seminar seperti ini memberikan sebuah masukan bagi kami untuk mengembangkan kerjasama yang baik,” kata Kwon.

Lebih jauh ia berterima kasih atas banyaknya simpati dan ketertarikan mahasiswa-mahasiswa Indonesia terhadap Korea Selatan. Hal ini dilihatnya dari banyaknya peserta yang mengikuti kontes esai tentang Korea Selatan.

Turut hadir dalam pembukaan seminar ini, Dekan Komunikasi dan Diplomasi Universitas Pertamina Dr Dewi Hanggraeni, Atase Keuangan Republik Korea untuk ASEAN Teakdong Kim, Dosen LSPR Abhiram Singh Yada.

Juga Kepala Prodi Hubungan Internasional UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Faisal Nurdin Idris, dosen Universitas Padjajaran Teuku Rezasyah, dan peneliti senior LIPI Muhammad Haripin serta dosen Universitas Pertamina Novita Putri Rudiany.




Festival Pilkada “Jakarta Oh Jakarta” 2024: Ruang Interaktif yang Menghubungkan Warga dengan Program 3 Paslon

Sebelumnya

Rexona Run 2024 Diikuti 3.500 Pelari yang Tunjukkan Semangat #LanjutTerus

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel C&E