KOMENTAR

PENANGANAN dan perkembangan pandemi COVID-19 di Indonesia semakin menunjukkan perbaikan. Hal itu tampak dari jumlah kasus mingguan di tahun 2022 yang berhasil ditekan lebih rendah dibandingkan dua tahun terakhir.

“Situasi pandemi di Indonesia jika dibandingkan dengan tahun 2020 dan 2021, penanganan dan perkembangan pandemi di tahun 2022 terus mengalami perbaikan, dibuktikan dengan tren dan kasus positif mingguan yang lebih rendah dari dua tahun sebelumnya,” ujar Juru Bicara Penanganan Pandemi COVID-19 Wiku Adisasmito dalam keterangan pers Perkembangan Penanganan COVID-19 di Indonesia di Jakarta, Kamis (22/12/2022).

Menurut Wiku, kenaikan kasus pada tahun 2020 terjadi sejak bulan November dan terlihat puncaknya pada Februari 2021 dengan kasus lebih dari 80 ribu kasus mingguan.

Kemudian di tahun 2021, kenaikan kasus terlihat setelah tahun baru di bulan Januari, dan puncaknya terjadi pada bulan Februari dengan angka 350 ribu kasus mingguan.

Adapun di tahun 2022, Jubir Wiku menyebutkan bahwa Indonesia berhasil menekan kasus yang naik pada periode Oktobe dan turun di Desember. Jumlah kasus tertinggi hanya berkisar pada angka 40 ribu kasus, atau jauh lebih rendah dari puncak kasus pada dua tahun sebelumnya.

Wiku menjelaskan, secara umum, jumlah kasus sepanjang tahun 2022 lebih rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Di tahun 2021, kasus positif harian berjumlah 9.000 kasus dan total 121.000 kematian dalam satu tahun.

Sedangkan angka kasus positif dan kematian di tahun 2022 lebih rendah dengan persentase kesembuhan yang lebih tinggi. Diketahui bahwa tahun ini rata-rata 6.000 kasus positif harian dengan total 16.000 kematian dalam satu tahun.

Perbaikan dalam penanganan COVID-19 ini merupakan hasil resiliensi rakyat Indonesia yang dilandasi semangat gotong royong oleh segenap jajaran pemerintah dan segenap lapisan masyarakat.

Wiku menegaskan kondisi terkendali saat ini harus bisa dipertahankan mengingat ancaman dan tantangan masih akan ada mulai dari mobilitas masyarakat yang kian tinggi juga mutasi virus yang terus berkembang.

Belum lagi adanya ancaman penyakit menular lain yang bisa merebak bersamaan dengan COVID-19. Hal itu bisa terjadi tak hanya di dalam negeri tapi juga secara global.

“Saya mengapresiasi semua unsur yang terlibat mulai dari tenaga kesehatan yang merawat para pasien, TNI, Polri baik di pusat maupun daerah, para akademisi, pihak swasta, serta seluruh masyarakat yang berkontribusi mencapai situasi pandemi yang terkendali,” pungkas Wiku.




Kementerian Agama Luncurkan Program “Baper Bahagia” untuk Dukung Ketahanan Pangan Masyarakat Desa

Sebelumnya

Fitur Akses Cepat Kontak Darurat KDRT Hadir di SATUSEHAT Mobile

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News