PENDIDIKAN dan pengetahuan tentang kebencanaan atau mitigasi bencana perlu diperkenalan sedini mungkin kepada anak.
Menurut Dr.Heru Susetyo LLM ( Visiting Researcher Disaster Prevention Research Inst Kyoto University and Chulalangkorn University), pendidikan mitigasi bencana pada anak dilakukan dengan tujuan memberi informasi tentang pengetahuan mengenai bencana, memberi pemahaman tentang perlindungan diri dan bagaimana merespon bencana secara tenang, cepat dan tepat.
Salah satu cara untuk dapat menyampaikan edukasi mitigasi bencana adalah dengan menggunakan media permainan atau game. Permainan pada umumnya digunakan sebagai sarana hiburan, namun sekarang permainan sudah mulai dikembangkan sebagai alat pembelajarandalam dunia pendidikan.
Pembelajaran menggunakan permainan bertujuan agar proses belajar mengajar jadi menyenangkan sehingga materi pelajaran dapat lebih mudah dipahami oleh anak.
Berikut adalah tiga permainan yang bisa dijadikan media sebagai pembelajaran mitigasi bencana pada anak :
1. Permainan Tradisional
Dalam penelitian yang diterbitkan di Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan vol. 18(2012), Sri Tatminingsih dan Sudarwo menjelaskan materi mitigasi bencana banjir dan gempa bisa disampaikan lewat permainan rakyat. Sebagai contoh, permainan tradisional wilayah Sukabumi yaitu Oray-orayan, cing cipirit dan pacici putri.
Dalam penelitian itu, disebutkan bagi pemain yang kalah akan mendapatkan tantangan untuk menirukan salah satu gerakan penyelamatan diri saat terjadi gempa bumi dan banjir.
2 Permainan Digital
Hanny Haruyanto dan Rahmatsyam Lakoro dalam jurnal Techno.com, vol. 11 (2012) membuat permainan digital mitigasi bencana yang diberi nama Evakuator.
Permainan ini memiliki konseppersiapan barang dan makanan yang diperlukan ketika terjadi bencana dan evakuasi.
Selain Evakuator, ada juga permainan MitEdu. Dilansir dari laman ugm.ac.id, MitEdu merupakan permainan invasi karya mahasiswa Universitas Gajah Mada yang dibuat sebagai media belajar interaktif terkait mitigasi bencana. Di dalam game ini terdapat empat level bencana alam yang berpotensi terjadi, seperti gempa bumi, tsunami, gunung meletus dan banjir.
3. Papan Permainan atau Board Game
Dikutip dari jurnal sains dan seni ITS, Vol. 6 (2017), praktisi tumbuh kembang anak Lely Tobing menyatakan bahwa board game mampu melatih konsentrasi dan daya ingat anak.
Jurusan Ilmu Komunikasi dan Tehnik Fisika Energi Universitas Surya pada Desember 2018 membuat permainan yang dinamakan SIBEN (Siaga Bencana). Permainan ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat dalam melakukan sosialisasi terkait mitigasi bencana.
Dalam permainan itu, anak anak diajak untuk mengetahui berbagai jenis bencana alam serta bagaimana penyelamatan diri ketika terjadi bencana.
KOMENTAR ANDA