JAWA Barat kini memiliki masjid raya yang menjadi simbol kokohnya nilai religius di provinsi tersebut. Masjid ini berada di kota Bandung dan diberi nama Masjid Raya Al Jabbar yang siap diresmikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pada Jumat (30/12/2022).
Ide pembangunan masjid Al Jabbar ini berawal pada tahun 2016 lalu saat Ridwan Kamil masih menjabat sebagai Wali Kota Bandung. Ia memberikan usulan kepada Ahmad Heryawan, Gubernur Jawa Barat pada saat itu agar Jawa Barat memiliki masjid raya sendiri.
Usulan tersebut disambut positif oleh Ahmad Heryawan dan kemudian masjid ini didesain langsung oleh Ridwan Kamil yang memiliki latar belakang seorang arsitek. Pembangunan masjid ini memakan waktu sekitar tujuh tahun.
Masjid Al Jabbar memiliki beberapa arti yaitu:
1# Singkatan dari Jawa Barat
2# Al-Jabbar salah satu Asmaul Husna yang artinya besar
3# Konsep aljabar atau matematika. Konsep ini diambil dari nama Aljabbar seorang ilmuwan Muslim yang mengangkat matematika sebagai kebangkitan peradaban.
Masjid Al Jabbar yang berlokasi di Jl. Cimencrang No.14 Gedebage, Bandung tersebut memiliki luas sekitar 25 hektar dan diperkirakan dapat menampung sekitar 50 ribu jemaah.
Lokasi Gedebage dipilih karena masjid ini memiliki permukaan kolam retensi yang dapat menampung sekitar 210.000 kubik air dan diharapkan dapat menjadi pengendali banjir di wilayah tersebut. Karena berada di atas kolam retensi, masjid ini dikenal juga dengan nama Masjid Terapung.
Dikutip dari akun instagram @masjidrayaaljabbar, beberapa fasilitas yang terdapat di masjid ini, salah satunya adalah Ma’rodh atau ruang pamer yang berada di lantai dasar dan menggunakan teknik sentuhan video mapping.
Fasilitas lain dari masjid ini adalah Taman Tematik 25 Nabi dan Rasul, seperti Taman Adam, Taman Ibrahim, dan Taman Yunus.
Identitas Jawa Barat pada masjid ini ditampilkan melalui beragam hiasan interior masjid. Ornamen hiasan pada relung-relung dan jendela masjid merupakan motif khas setiap kota dan kabupaten di Jawa Barat.
Pengerjaan ornamen masjid yang meliputi kaca patri, mosaik, dan logam dipercayakan kepada para perajin di seluruh Jawa Barat. Selain itu penangkal petir pada bangunan ini diberikan sentuhan bola-bola seperti pada Gedung Sate. Bedanya bola-bola pada masjid Al Jabbar berjumlah lima buah yang melambangkan rukun Islam.
Masjid ini juga didesain ramah lansia dan disabilitas dengan dilengkapi dengan akses ramp, dua buah lift yang memadai dan ruang wudhu, serta toilet khusus untuk kaum disabilitas.
Ke depannya, keberadaan masjid ini diharapkan tidak hanya menjadi tempat ibadah namun juga dapat menjadi pusat edukasi dan wisata religi yang dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat di kawasan Bandung Timur, khususnya di Gedebage.
KOMENTAR ANDA