Seri Red Panda/ @endangeredcosmetics
Seri Red Panda/ @endangeredcosmetics
KOMENTAR

PANDEMI punya hikmah tersendiri bagi setiap orang. Salah satunya adalah Dazale Choy (26) yang terjebak di Inggris selama puncak pandemi COVID-19.

Dazale Choy memiliki dua passion dalam hidupnya yaitu sebagai perias wajah dan penyayang hewan.

Sejak kecil, dia selalu menantikan akhir pekan untuk mengunjungi kebun binatang. Dan dia selalu ingin terlibat dalam konservasi hewan. Lalu ketika masuk usia remaja, dia menggemari tata rias, dan kerap mengaplikasikan berbagai makeup trend seperti yang dicontohkan para beauty influencer.

Panda Merah dan Penyu Laut

Saat lulusan Politeknik Temasek itu terjebak di Inggris saat puncak pandemi, dia pun mulai membuat “Endangered Cosmetics” dari rumahnya.

“Konsep Endangered Cosmetics adalah setiap produk berfokus pada satu spesies yang terancam punah, warna dan paletnya terinspirasi oleh hewan dan habitatnya,” ungkap Dazale.

Yang pertama menarik perhatiannya adalah Panda Merah. Nuansa warna merah pada eye shadow sangat populer sehingga sempurna.  

Dazale kemudian menghubungi Jaringan Panda Merah, sebuah organisasi nirlaba yang berbasis di Nepal, untuk memulai kemitraan. Mereka setuju untuk mengizinkannya menggunakan merek dan logo mereka untuk paletnya, dan sebagai imbalannya, dia akan menyumbangkan 10 persen dari keuntungannya kepada mereka.

Ketika dunia tertidur selama COVID-19, Dazale bergegas dari rumah untuk menjalankan bisnisnya. Tidak dapat bertemu langsung dengan pemangku kepentingan penting seperti produsen dan kolaborator merupakan tantangan, tetapi segera setelah lockdown di Inggris dicabut, Endangered Cosmetics diluncurkan ke dunia. Hebatnya, ia melakukan semuanya seorang diri.

Di tahun yang sama dan dengan basis pelanggan yang tumbuh perlahan, Dazale dapat meluncurkan palet kedua, kali ini berpusat tentang penyu.

“Saya melakukan polling di Instagram dan banyak pelanggan memilih penyu karena mereka menyukai warna biru. Dari sana, saya bekerja dengan fotografer satwa liar untuk palet penyu.”

Banjir dukungan di media sosial

Sebagai pecinta hewan, Dazale memastikan setiap palet riasan adalah vegan dan bebas dari kekejaman terhadap hewan. Sesuai dengan tujuan mereknya, dia tidak menggunakan bahan hewani dan tidak melakukan pengujian hewan untuk produk tersebut.

Tak hanya ingin fokus menjual produk untuk menggalang dana bagi upaya konservasi, Dazale juga ingin pelanggannya memahami semangat di balik Endangered Cosmetics.

“Ini bukan hanya tentang saya menyumbangkan keuntungan dari palet, tetapi mendorong orang lain untuk mulai menyumbang dan membantu. Saya pikir itu jauh lebih berarti daripada menghasilkan keuntungan,” tegasnya.

Sebagai rasa terima kasih, Dazale mengapresiasi pelanggan dengan catatan tulisan tangan. Untuk pelanggan dari Prancis, dia menulis sedikit dalam bahasa Prancis. Jika ada momen spesial, dia menulis catatan khusus untuk merayakannya.

Baru-baru ini pindah kembali ke Singapura, Dazale berencana untuk mengembangkan produknya. Dia berharap untuk meluncurkan lebih banyak palet rias dalam waktu dekat sambil melanjutkan perannya dalam menyelamatkan hewan yang terancam punah. Ia berharap bisnisnya berkembang dan tak perlu lagi bekerja sendirian.

Dazale yakin bahwa bisnis tidak pernah mudah, tetapi ketika Anda memiliki passion yang terlihat oleh pelanggan, mereka akan datang.

“Anda tidak perlu menjualnya kepada mereka jika mereka sudah bisa melihat semangat di baliknya. Jadi, jika Anda benar-benar bersemangat, lakukanlah, dan lakukanlah sekarang karena hidup ini singkat!”pungkas Dazale seperti dilaporkan CNA.




Strategi Pemasaran Brand Kecantikan untuk Menarik Rasa Penasaran Gen Z

Sebelumnya

Shandy Purnamasari Terus Berinovasi Tingkatkan Kualitas Produk MSGLOW

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga