MASALAH ekonomi memang menjadi topik perbincangan hangat seiring memasuki tahun 2023. Betapa tidak, meskipun ada beberapa negara yang mendapat untung dari konflik Ukraina-Rusia, perang tetap mengakibatkan kesulitan ekonomi di lebih banyak negara akibat harga yang melambung tinggi.
Namun di tengah kekhawatiran resesi, perencana keuangan bersertifikat Mike Rini Sutikno, CFP menegaskan investasi harus tetap dilakukan dalam kondisi apa pun.
“Yang perlu diperhatikan adalah strategi dan diversifikasi investasi, agar jika terjadi resesi, investasi kita sudah menyebar dalam berbagai bentuk,” ujar Founder Mitra Rencana Edukasi (MRE) Financial & Business Advisory itu dalam tayangan Kompas Pagi (2/1/23).
Dalam wawancara bertajuk “Strategi Keuangan Hadapi 2023” tersebut, Mike Rini menyebutkan ada sejumlah instrumen investasi yang memiliki potensi positif, yaitu emas (logam mulia), deposito, juga reksadana/ pasar uang.
Dengan menyebar investasi ke emas, deposito, hingga reksa dana atau pasar uang, maka seseorang tetap bisa memiliki potensi menambah penghasilan meski kondisi ekonomi global masih diwarnai ketidakpastian.
Namun demikian, Mike Rini tetap mengingatkan prioritas keuangan yang harus diperhatikan oleh setiap keluarga di Indonesia.
“Nomor satu yang harus berada dalam skala prioritas keuangan keluarga adalah dana darurat. Sebelum melakukan hal apa pun (termasuk investasi), setiap keluarga harus mengalokasikan dana darurat,” ujar Mike Rini.
“Dana darurat adalah tabungan yang disisihkan dari penghasilan dan hanya digunakan saat kondisi darurat, misalnya saat kehilangan penghasilan. Idealnya tiga sampai 12 bulan biaya kebutuhan per bulan atau penghasilan. Jangan lupa, jika Anda memiliki cicilan utang yang sudah tetap jumlahnya, dana darurat Anda harus mencakup cicilan utang yang harus dibayar per bulan itu,” pungkas Mike Rini.
KOMENTAR ANDA