Bata interlock/Net
Bata interlock/Net
KOMENTAR

KEMENTRERIAN Sosial terus melakukan pelatihan kepada warga terdampak gempa di Cianjur. Hal itu dilakukan sebagai bentuk layanan dukungan psikososial terhadap seluruh penyintas gempa bumi Cianjur.

 
Berbagai jenis dan kegiatan pelatihan ditawarkan Kemensos untuk mengembangkan skill dan kemampuan penyintas.

Salah satunya adalah pembuatan bata tahan gempa di Posko Pengungsian Lapangan Cariu, Desa Mangunkerta, Kecamatan Cugenang. Dilaksanakan oleh Pusdiklatbangprof Kementerian Sosial bekerja sama dengan Sentra Terpadu "Pangudi Luhur" di Bekasi.

Diharapkan melalui pelatihan ini kedepannya dapat dimanfaatkan sebagai modal penguatan ekonomi keluarga menginga warga akan melakukan pembangunan kembali rumah-rumahnya. 

"Kita ajarkan warga membuat bata supaya ada kesibukan, kita datangkan pelatihnya, karena pasti ini lama, rumah mereka banyak yang roboh. Yang penting mereka punya kesibukan terlebih dulu. Selain untuk dukungan psikososial juga bisa bantu untuk usaha," ujar  Menteri Sosial Tri Rismaharini.

Bisnis bata interlock sangat cocok dengan kondisi geografis Indonesia, serta dapat menjadi bisnis yang menjanjikan. Bata yang dimaksud adalah bata interlock yang dapat menjadi serbuk ketika terjatuh. 

"Nanti ada khusus campurannya, kalau jatuh, dia kayak serbuk gitu. Kita siapkan, kita ajarkan. Alat cetaknya dan sebagainya, kami siapkan" terang Risma.

Tidak hanya sebatas pelatihan, Pusdiklatbangprof Kemensos telah berkoordinasi dengan berbagai toko bangunan sekitar untuk peluang pemasarannya, sudah terdapat toko bangunan yang siap menampung hasil pembuatan bata yang dibuat oleh para penyintas.

 




Andi Arief Lewati Masa Kritis Setelah Transplantasi Hati: Sepenggal Kisah Inspiratif dari RS Apollo New Delhi

Sebelumnya

“Glancing” Picu Tren Digital Baru di Indonesia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Horizon