Arif Purbadi, penanggung jawab penyaluran dari LAZ YWDP, menyerahkan bantuan sembako kepada warga terdampak bencana gempa bumi Cianjur/bukapangan
Arif Purbadi, penanggung jawab penyaluran dari LAZ YWDP, menyerahkan bantuan sembako kepada warga terdampak bencana gempa bumi Cianjur/bukapangan
KOMENTAR

MENJELANG dua bulan tragedi gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, LAZ YWDP bukapangan bersama Politeknik Ganesha Medan menyalurkan bantuan berupa 105 paket sembako, ke dua titik pengungsian di Cianjur, Selasa (3/1).

Pengirim paket sembako ini berdasarkan penelusuran warga terdampak bencana, bahwa saat ini kebutuhan pokok pangan di desa bencana sudah mulai menipis.

Arif Purbadi, penanggung jawab penyaluran dari LAZ YWDP bukapangan mengatakan, pihaknya menerma kabar telah terjadi fase krisis kedua, bantuan tidak semasif awal-awal bencana terjadi, gempa susulan masih ada, dan di beberapa titik bencana kehidupan belum bisa berjalan normal.

Untuk itu, LAZ YWDP bukapangan bersama Politeknik Ganesha Medan yang juga diarahkan oleh Farah.id, menerjunkan bantuan paket sembako ke dua titik yang mengalami krisis, yaitu Desa Ciputri dan Kampung Buniaga Ciherang.

“Sembari menyalurkan bantuan, kami juga sedang mengases untuk sebuah model bantuan yang bisa lebih tepat sasaran dan berguna untuk masa yang lebih panjang. Dari hasil asesmen ini, kami akan segera kembali ke Cianjur dalam waktu dekat,” ujar Arif.

Irfan, salah satu tim bukapangan, bercengkrama dengan para pengungsi /bukapangan

Dalam kesempatan yang sama, ketua RT Kampung Buniaga mengajak tim melihat langsung rumah-rumah yang roboh. Menurut Bapak Anwar, ketua RT Kampung Buniaga, saat ini belum banyak warga yang mau kembali ke rumah karena gempa susulan masih ada terus dan beberapa rumah rubuh. Bertumpuknya, warga di hunian sementara membuat kebutuhan pangan masih sangat dibutuhkan.

“Setelah dua minggu, baru ini datang lagi bantuan dalam bentuk sembako. Memang, saat ini kondisi kebutuhan makanan paling mendesak dan melihat progres bantuan perbaikan rumah yang masih belum menyasar, maka akan banyak masyarakat yang ada di pengungsian dan membutuhkan bantuan makanan, ujar Anwar.

Pelatihan ibu-ibu korban bencana

Pada kesempatan yang sama, Irfan Syahputra tim Program LAZ YWDP bukapangan area Jawa menyampaikan, saat ini LAZ YWDP Bukapangan bersama Farah.id sedang merencanakan pelaksanaan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas ibu-ibu di Cianjur.

“Dari hasil kunjungan ke dua kampung tersebut, kami menggali potensi-potensi terbaik pasca bencana gempa, kira-kira pembekalan apa yang mereka butuhkan. Saat ini ada pilihan untuk membekali pembuatan kue atau makanan-makanan ringan yang cepat jual dan sehat, lalu juga ada pilihan untuk pembuatan hidroponik,” kata Irfan.

Setidaknya, saat ini masih ada 50 persen lebih warga terdampak bencana yang masih berada di pengungsian. Bantuan dalam bentuk apapun, terutama bahan makanan, masih sangat dibutuhkan. Harapannya, ada banyak pihak yang saat ini bisa memberikan bantuan untuk warga Cianjur.




Jaya Suprana: Resital Pianis Tunanetra Ade “Wonder” Irawan Adalah Peristiwa Kemanusiaan

Sebelumnya

Kemitraan Strategis Accor dan tiket.com Perkuat Pasar Perhotelan Asia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel C&E