Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net
KOMENTAR

SEDIH saat menyaksikan, seorang qoriah yang sedang melantunkan ayat-ayat suci Al Quran, diperlakukan dengan tidak semestinya. Mungkin maksud hati ingin mengapresiasi diri yang bahagia saat mendengarkan lantunan ayat-ayat Al Quran yang begitu merdu, namun caranya yang kurang tepat.

Adab mendengarkan Al Quran telah diatur dalam sejumlah hadits dan ayat. Di antara adab yang paling penting adalah senantiasa mendengarkannya secara seksama.

Namun terkadang, mayoritas dari kita jarang melakukannya dengan baik. Lalu, apakah hal itu termasuk perbuatan tercela, karena tidak sesuai dengan anjuran agama?

Dr Nasr Farid Washil, mantan mufti Mesir menjelaskan, sesungguhnya Al Quran merupakan Kalam Allah Swt yang maknanya sangat mendalam, hingga tidak ada satupun mahluk yang mampu untuk mengungkapkan makna-maknanya secara detil dan menyeluruh.

Meski begitu, Allah menyerukan manusia agar merenungkan ayat-ayat yang terkandung di dalamnya. Seperti dalam firman-Nya:

“Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Quran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?” (Qs Al Qamar: 17)

Atau dalam ayat lainnya: “Dan apabila dibacakan Al Quran, maka dengarkanlah baik-baik dan perhatikan dengan tenang, agar kamu mendapat rahmat.” (Qs Al A’raf: 204)

Di antara adab mendengarkan Al Quran adalah:

  • Diam dan memerhatikan bacaan Al Quran.
  • Memahami makna-makna ayat yang didengarkan.
  • Merasakan pengaruh dari ayat-ayat yang berisi tentang peringatan dan teguran.
  • Bergembira ketika mendengar ayat-ayat tentang kasih sayang Allah Swt, dan lain sebagainya.

Berdasarkan penjelasan tersebut dan sesuai dengan realita, sesungguhnya pembacaan Al Quran dan mendengarkannya dengan seksama bukanlah suatu hal yang menyulitkan.

Justru, Al Quran adalah cahaya dan petunjuk, serta menjadi rahmat bagi seluruh mahluk yang ada di langit maupun bumi, karena sejatinya semua itu bertasbih (mensucikan) dan memuji Allah Swt.

Dalam surat Al Isra ayat 44 Allah berfirman: “Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada sesuatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka”.

Pembacaan Al Quran juga boleh dilakukan di tempat apapun, selama suci dan terhormat, jika dimaksudkan untuk mengingat Allah Swt, beribadah, mengharap pahala dari-Nya, atau mengajarkan orang lain bagaimana cara membaca Al Quran yang baik dan benar.

“(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambal berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring.” (Qs Ali Imran: 191)

Jadi, adab terbaik ketika mendengarkan seseorang mengaji atau melantunkan ayat-ayat suci adalah mendengarkannya dengan seksama. Jikalau ingin memberikan apresiasi karena rasa kagum dan keindahan lantunannya, hendaknya dilakukan dengan cara yang baik pula.

Mungkin, salah satunya bisa dilakukan dengan hadiah atau ucapan terima kasih yang diberikan usai qori maupun qoriah menyelesaikan bacaan-bacaannya.




Sekali Lagi tentang Nikmatnya Bersabar

Sebelumnya

Anjuran Bayi Menunda Tidur di Waktu Maghrib Hanya Mitos?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Tadabbur