Tidak mau kalah, Arsy ikut tren permainan viral/Net
Tidak mau kalah, Arsy ikut tren permainan viral/Net
KOMENTAR

PERMAINAN viral lato-lato, memang terbukti mengurangi paparan sinar gadget pada anak. Permainan tradisional ini juga terbukti mampu menggeser tren handphone yang berkembang sejak Covid-19 muncul.

Walau begitu, banyak pula aduan orangtua tentang bahaya lato-lato. Mulai dari tangan lebam hingga menyebabkan kebutaan. Kasus terakhir terjadi pada seorang anak SD, yang kabarnya bola matanya pecah akibat terkena bola lato-lato.

Tapi berita tersebut tidak serta merta membuat permainan ini ‘diakhiri’, justru semakin digandrungi. Bahkan Arsy, anak Ashanty dan Anang Hermansyah, mengikuti tren tersebut. Malah, lebam di tangan kanannya akibat terkena bola lato-lato, tidak dipedulikan.

“Iya, Arsy main lato-lato, makanya jadi begini,” kata Arsy sambil menunjukkan lebam di tangannya kepada Atta Halilintar.

Sebenarnya, menurut Ashanty, Arsy sudah dilarang dan diminta untuk berhati-hati saat main lato-lato. Tapi tetap saja, walau sudah hati-hati, lato-lato tersebut tetap mengenai tangan Arsy yang memang sedang berusaha keras untuk bisa memainkannya.

Karena tidak bisa dilarang, akhirnya Atta memperkenalkan lato-lato matic. Lato-lato tersebut dianggap tidak berbahaya, karena bandulnya menyatu dengan gagang.

Cara bermainnya pun cukup aman ketimbang lato-lato kebanyakan yang memakai tali. Tapi, saran suami Aurel Hermansyah itu justru ditolak Arsy.

“Kalau main yang matic itu, Arsy justru nggan bisa,” ucapnya.

Digandrungi banyak anak di Indonesia

Lato-lato memang sedang digandrungi oleh anak-anak di Indonesia. Bahkan, sudah ada beberapa kompetisi profesional yang menyediakan hadiah hingga jutaan rupiah.

Bahkan Presiden Joko Widodo memasukkan unsur permainan lato-lato ke dalam poster hari Ibu. Penggemar anime Jojo’s Bizarre Adventure juga tentunya tidak asing dengan mainan yang dijadikan senjata mematikan ini.

Dilarang di beberapa negara

FDA Amerika Serikat sempat melarang permainan ini pada 1966. Keputusan tersebut didukung sejumlah komunitas dan organisasi untuk mencegah kebutaan akibat lato-lato.

Sebab, anak-anak terkadang memainkannya terlalu dekat dengan wajah, sehingga pecahan material berpotensi masuk dan mengenai mata, sehingga memunculkan risiko kebutaan itu.

Mesir juga sempat melarang permainan lato-lato karena alasan kesehatan. Banyak yang menilai, pengawasan ketat dari orangtua penting dilakukan saat anak bermain lato-lato.




Film Kuasa Gelap Bakal Debut di 53 Negara

Sebelumnya

Bukan Hanya tentang Musik dan Penampilan, Ini Nilai Positif Jadi Penggemar K-Pop

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Entertainment