SEBAGAI bentuk komitmen dalam melahirkan pangan sehat, murah dan terjangkau, LAZ YWDP bukapangan mengadakan pelatihan pembuatan eco enzym bersama petani di Desa Kedungwulu, Kecamatan Patikraja, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, kamis (5/1). Pelatihan ini merupakan bagian dari program Lumbung Swadaya Desa, yang dalam waktu berkala petani akan ditingkatkan kapasitas pertaniannya melalui Sekolah Lapang.
Irfan Syahputra, selaku kepala program LAZ YWDP yang terjun langsung dalam mengaktivasi Sekolah Lapang menyatakan, pihaknya selalu berkomitmen untuk mendampingi serta mendorong peningkatan kapasitas petani-petani di desa dalam membangun komoditi pangan yang sehat, murah dan terjangkau.
Sekolah Lapang ini disebut dengan Ruang KOMPOS (Kolaborasi Menanam Pertanian Organik Sehat) yang menjadi bagian dari program Lumbung Swadaya Desa.
Warga Desa Kedungwulu, Kabupaten Banyumas, mempraktikkan pembuatan eco enzym/Dok bukapangan
“Eco Enzym ini adalah upaya untuk menggantikan peran pestisida sebagai anti hama. Lewat pelatihan ini, kita memberdayakan sampah domestik, seperti kulit buah-buahan, untuk mengurangi biaya produksi pertanian. Dari sisi keekonomian, petani tidak lagi harus mengeluarkan uang untuk membeli pestisida,” kata Irfan.
Mewakili kelompok tani Rancak Dawung dan selaku ketua Poktan, Kadis mengungkapkan, saat ini lahan pertanian di daerah mereka sedang mengalami banyak persoalan. Dari hama tikus, burung, yang memang sedang musimnya. Ditambah lagi dengan fenomena mandeg, banyak batang padi yang gagal tumbuh. Akibatnya, produktivitas pertanian mengalami penurunan, bahkan sampai ke gagal panen.
“Harapan kami sangat besar, program LSD LAZ YWDP bukapangan ini bersama-sama menemukan solusi dari persoalan ini. Dan bisa berjalan sesuai dengan impact dan outcome yang telah disampaikan oleh mas Irfan,” ujar Kadis.
Pelatihan Eco Enzym diikuti oleh 15 peserta yang sebagian besar terdiri dari petani dan juga dihadiri oleh Ibu rumah tangga, sebab eco enzym juga bisa digunakan sebagai aktivitas rumahan.
KOMENTAR ANDA