Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net
KOMENTAR

BUNDA-Bunda zaman dulu seringkali memberikan jamu cekok ketika anak sedang susah makan. Jamu ini diberikan dengan cara mencekokkan (sedikit memaksa) ke mulut anak. Kebanyakan anak yang dicekokkan akan memberontak, lantaran rasa jamu yang pahit.

Sekarang, mungkin tidak banyak Bunda yang melakukan hal itu kepada anak. Alasannya simpel, sudah tidak pas lagi karena ada banyak solusi untuk meningkatkan nafsu makan anak, salah satunya dengan mengonsumsi vitamin penambah nafsu makan.

Tapi di beberapa daerah, jamu cekok masih diberikan kepada anak. Bukan hanya penambah nafsu makan, tapi untuk menjaga sistem kekebalan tubuh, supaya anak tidak mudah kembung, diare, batuk pilek, hingga penyakit cacingan.

Sebenarnya, seberapa efektifkah jamu cekok ini?

Jamu cekok biasanya terbuat dari campuran beberapa bahan tradisional seperti adas manis, beras kencur, lempuyang, temulawak, kunyit, brotowali, temu hitam, dan daun pepaya.

Faktanya, campuran bahan dari jamu ini memang bisa menambah nafsu makan anak. Hanya saja, cara pemberiannya tidak lagi memaksa anak karena akan menimbulkan pengalaman traumatis.

Di sini, orangtua sebaiknya pandai berkreasi, misalnya memberikan jamu cekok dalam bentuk rasa yang membuat anak penasaran. Contohnya dibuat smoothie atau jus, dan bisa saja es.

Konsultasi dengan dokter juga diperlukan ketika anak memang benar-benar tidak mau makan (picky eater). Jangan lupa juga untuk membuat jadwal makan yang benar, supaya anak mengerti siklus lapar dan kenyangnya.

Selain dengan jamu cekok, Bunda juga bisa menerapkan beberapa tips berikut ini agar nafsu makan anak bertambah, yaitu:

  • Membuat makanan yang menarik dan menggugah selera.
  • Sediakan cemilan lezat yang sehat.
  • Berikan porsi makan yang sedikit, tapi sering.
  • Jangan memberikan minum sebelum makan.

Terapkan jadwal makan rutin sejak anak masih kecil. Ini bisa membantu Bunda saat anak tidak ingin makan. Dengan begitu, mereka sudah terbiasa mekan di waktu yang sudah ditetapkan sebelumnya. Jadwal makan ini bisa berdampak bagus pada pola makannya saat ia mulai beranjak dewasa.




Hindari Cedera, Perhatikan 5 Cara Berlari yang Benar

Sebelumnya

Benarkah Mengonsumsi Terlalu Banyak Seafood Bisa Berdampak Buruk bagi Kesehatan?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Health