Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net
KOMENTAR

BERUSAHA untuk selalu mengaitkan hati dengan masjid, dan berusaha mendatanginya sebelum salat, menunggu waktu salat dengan berdzikir dan beribadah, tidak buru-buru beranjak, termasuk bagian dalam adab berada di masjid.

Tidak terlarang bagi seorang perempuan untuk pergi ke masjid, namun rumah-rumah mereka lebih baik. Jika seorang perempuan ingin pergi ke masjid, ada beberapa adab khusus yang perlu diperhatikan.

Pertama, memintalah izin kepada suami atau mahramnya. Hal ini sangat disarankan dilakukan perempuan agar tidak menimbulkan fitnah. Jika sudah diizinkan, ada baiknya melangkah dengan hati yang senang tapi penuh kelembutan.

Kedua, tutuplah aurat secara lengkap. Kenakan pakaian terbaikmu dengan aurat yang tidak terbuka atau diumbar.

Ketiga, bagi perempuan yang hendak pergi ke masjid, disarankan untuk tidak berhias dan memakai parfum. Ketahuilah, jika seorang perempuan memakai parfum hingga tercium baunya, dapat menimbulkan fitnah.

Rasulullah bersabda: “Siapa saja wanita yang memakai wangi-wangian, kemudian keluar menuju masjid, maka tidak akan diterima salatnya sehingga ia mandi.”

Abu Musa ra meriwayatkan, bahwa Nabi Muhammad Saw bersabda: “Setiap mata berzina dan seorang wanita jika memakai minyak wangi lalu lewat di sebuah majelis (perkumpulan), maka dia adalah wanita yang begini, begini, yaitu seorang wanita pezina.”

Keempat, disarankan untuk masuk lewat pintu khusus perempuan agar tidak bercampur baur dengan lelaki. Karena akibat dari campur baurnya lelaki dan perempuan amatlah besar.

Salat tahiyatul masjid

Di antara adab ketika memasuki masjid adalah melaksanakan salat dua rakaat sebelum duduk. Salat ini diistilahkan para ulama dengan salat tahiyatul masjid, yaitu salat dua rakaat sebelum duduk di dalam masjid.

Salat sunnah wudhu, salat sunnah rawatib, bahkan salat wajib, semuanya merupakan tahiyatul masjid jika dikerjakan sebelum duduk. Merupakan suatu hal yang keliru jika tahiyatul masjid diniatkan tersendiri, karena pada hakikatnya tidak ada dalam hadis salat yang namanya ‘tahiyatul masjid’.

Imam Ibnu Qudamah ra berkata, “Setelah salat dua rakaat, hendaknya orang yang salat untuk duduk menghadap kiblat dengan menyibukkan diri berdzikir kepada Allah, berdoa, membaca Al-Qur’an, atau diam. Dan janganlah ia membicarakan masalah duniawi belaka.”

Demikianlah adab berada di masjid. Semoga memberikan edukasi bagi kita semua.




Sekali Lagi tentang Nikmatnya Bersabar

Sebelumnya

Anjuran Bayi Menunda Tidur di Waktu Maghrib Hanya Mitos?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Tadabbur