ANGKA keterwakilan perempuan dalam kancah politik terus meningkat, terutama di pusat, daerah, dan kabupaten/kota. Bahkan Ketua DPR RI saat ini adalah seorang perempuan.
Menteri Pemberdayan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga, merasa bahwa perempuan patut berbangga atas capaian ini. Dalam meningkatkan dan mendorong partisipasi perempuan dalam dunia riil politik, partai politik memiliki andil dan peran besar. Sekurang-kurangnya, parpol memiliki tanggung jawab dalam rekrutmen politik.
Sejauh ini, tingkat partisipasi perempuan dalam dunia politik sangat diperhatikan Partai Amanan Nasional (PAN). Partai yang identik dengan warna biru ini memilih menggunakan sistem proporsional terbuka untuk menggaet minat calon-calon anggota legislatif perempuan.
Hal ini diakui Ketua Umum Perempuan Amanat Nasional (Puan) Intan Fauzi. Menurut dia, menjadi suatu keuntungan bagi politisi perempuan dengan digunakannya sistem proporsional terbuka ini.
“Sudah sangat tepat kalau sistem proporsional terbuka, biar rakyat tahu siapa yang akan dipilih. Khusus perempuan, biasanya paling rajin turun ke masyarakat. Jadi menurut saya itu suatu keuntungan, karena masyarakat mengenal siapa yang akan menjadi wakilnya di DPR,” kata Intan dalam bincang santai dengan Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (13/1).
Anggota Komisi VI DPR RI ini yakin betul, jika sistem yang digunakan PAN dalam menggaet politisi-politisi perempuan ini sudah sangat pas.
Terkait keterwakilan perempuan di PAN, Intan mengaku tidak perlu diragukan lagi. Hal ini sudah dibuktikan dengan duduknya perempuan PAN di DPR RI untuk periode 2019-2024.
“Kalau kami di PAN, perempuan itu memang ditempatkan secara proporsional. Di kepengurusan itu, kan kami sudah lebih jelas. Lebih dari 30 persen, di fraksi di DPR RI ada 7 perempuan dari 44 anggota,” ujarnya.
Mereka, lanjut Intan, tidak hanya ditempatkan pada komisi-komisi yang mengurusi bidang perempuan saja. Namun ada pula yang ditugaskan di Komisi V DPR RI yang membidangi infrastruktur. Atau di Komisi VI yang membidangi perdagangan, seperti dirinya.
“Lalu ada di Komisi VII bidang energi. Jadi tidak lagi ada bias gender,” tegas dia.
Selanjutnya, PAN akan mendorong lebih banyak perempuan melenggang ke Senayan.
“Semakin banyak perempuan yang duduk di legislatif atau eksekutif, akan mempunyai arti kalau mereka juga memikirkan program-program anggaran, legislasi, dan sebagainya,” demikian Intan.
KOMENTAR ANDA