Kasudin Pendidikan Jakarta Utara 1 Sri Rahayu Asih Subekti, bersama dengan Ketua Yayasan Al Husna Oman R Rakinda, menanam anggur di Yayasan Al Husna, Jakarta Utara, Sabtu (14/1)/Farah.id
Kasudin Pendidikan Jakarta Utara 1 Sri Rahayu Asih Subekti, bersama dengan Ketua Yayasan Al Husna Oman R Rakinda, menanam anggur di Yayasan Al Husna, Jakarta Utara, Sabtu (14/1)/Farah.id
KOMENTAR

SEJUMLAH sekolah di Jakarta Utara, dari tingkat PAUD hingga SMA sederajat, diikutsertakan dalam program pengembangan urban farming. Program ini merupakan usaha pertanian di perkotaan dengan memanfaatkan lahan-lahan terbuka yang ada di sekitar masyarakat.

Bertempat di SDIT Al Husna, Jakarta Utara, Sudin Pendidikan Wilayah 1 Jakarta Utara, bekerjasama dengan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta membagikan puluhan paket bibit anggur kepada seluruh sekolah di wilayah Jakarta Utara 1.

Kasudin Pendidikan Wilayah 1 Jakarta Utara Sri Rahayu Asih Subekti mengatakan, program urban farming merupakan bagian dari pengembangan program merdeka belajar yang kini sedang gencar dicanangkan oleh pemerintah.

Anggota Komisi E DPRD Jakarta Oman R Rakinda menyerahkan bibit anggur kepada  siswa/Farah.id

“Pada program merdeka belajar, siswa diminta untuk ikut mengembangkan lingkungan sekitar. Dalam hal ini, kami coba membudidayakan tanaman anggur, agar siswa bisa ikut berperan aktif dan mengetahui bagaimana mengembangkan sebuah tanaman hingga menghasilkan,” kata Sri Rahayu kepada Farah.id, ditemui di acara Gerangan Pencanangan HPS (Hijau dan Produktif Sekolahku) di SDIT Al Husna, Jakarta Utara, Sabtu (14/1).

Kepala Yayasan Al Husna, Oman R Rakinda, menyambut baik Gerakan Pencanangan HPS ini. Menurut dia, ada banyak nilai pendidikan yang bisa diambil, salah satunya tentang kerja sama.

“Tidak hanya tentang bagaimana menanam anggur, tapi anak diajarkan untuk bersabar dan bekerja sama. Anak-anak juga bisa lebih mengerti dan mencintai lingkungan sekolahnya,” ujar Oman, yang juga anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta ini.

Tanaman anggur dipilih, karena memiliki umur tanam yang panjang. Dengan begitu, semakin panjang pula proses belajar anak tentang kebersamaan dan lingkungan.

Koordinator penyuluhan Dinas KPKP DKI Jakarta Ramdani, yang mewakili Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta Suharini Eliawati menjelaskan, tanaman anggur memiliki waktu panen yang cukup singkat, yaitu sekitar 4 hingga 7 bulan. Dan, tanaman itu juga tahan di segala cuaca, sehingga memiliki umur yang panjang.

“Anggur itu memiliki umur yang panjang dan cukup cepat untuk dipanen, paling pas itu ketika usianya 7 bulan. Di sini, KPKP membantu memberikan pupuk dan media tanam, untuk ditanam di sekolah-sekolah yang ada di Jakarta Utara. Semoga, tanaman ini bermanfaat dan sesuai dengan keberuntukannya,” demikian Ramdani.




Jaya Suprana: Resital Pianis Tunanetra Ade “Wonder” Irawan Adalah Peristiwa Kemanusiaan

Sebelumnya

Kemitraan Strategis Accor dan tiket.com Perkuat Pasar Perhotelan Asia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel C&E