Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net
KOMENTAR

ORANGTUA memiliki cara tersendiri untuk mengasuh buah hati mereka. Mulai dari pola asuh sederhana, hingga yang tegas bahkan agak ‘kejam’. Cara-cara tersebut dianggap para orangtua cukup efektif untuk mendidik anak-anak mereka.

Seperti viral di Facebook, sebuah pola asuh yang diterapkan oleh beberapa keluarga di Papua. Mereka menggunakan orang-orang dengan dandanan serba hitam, untuk menakut-nakuti anak yang nakal. Harapannya, setelah ditakut-takuti Si Anak akan menurut dan tidak berlaku bandel lagi.

Dalam video tersebut, tampak lima orang yang berdandan serba hitam, memaksa dua anak kecil keluar dan memasukkan mereka ke dalam karung. Tidak berapa lama, anak-anak tersebut dikeluarkan dari karung dan diajak berbicara dan dinasihati agar tidak nakal.

Anak-anak dalam video tersebut terlihat menjerit dan menangis, mereka meminta tolong dan berjanji tidak akan berbuat nakal dan menuruti semua perkataan orangtua.

“Biasanya waktu Natal, Santa Clause dan mau bagi hadiah, biasanya anak anak dibuat seperti itu,” kata Yosefin Iriani Kewamijai, seorang aktivis perempuan asal Papua.

Dalam perkembangannya, menurut Yosefin, ada beberapa keluarga yang menerapkan pola asuh demikian kepada anak-anak mereka. Dan, cara seperti itu terbukti efektif untuk membuat anak-anak tersebut nurut, juga tidak berbuat nakal.

Namun, menurut sudut pandangnya, gaya parenting demikian tidak serta merta perlu diperdebatkan, apalagi jika telah menjadi budaya dan terbukti keefektifannya.

“Cuma memang, anak-anak saya tidak pernah diikutsertakan. Saya tahu, mereka akan trauma jika diajak seperti itu. Anak akan semakin takut jika melihat orang yang hitam-hitam,” ujar dia.

Lebih lanjut Yosefin menjelaskan, mengenai pola asuh, orangtua sebaiknya bertanggung jawab penuh pada perkembangan mental anak, sehingga menghasilkan generasi emas bangsa.

Jika orangtua merasa tidak mampu untuk menididik anak yang nakal, ada baiknya meminta bantuan ahli seperti guru atau psikolog. Rasa trauma yang muncul dari pola asuh yang didasari pada kekerasan, tidak akan hilang bahkan hingga anak tumbuh remaja dan dewasa.

Ya, bagaimanapun anak perlu mendapat perhatian dan kasih sayang yang cukup. Ada baiknya untuk menghindari kata-kata kasar, bentakan, yang dapat membuat anak menjadi trauma, bahkan berperilaku yang sama saat dewasa dan berumah tangga nanti.




Mengajarkan Anak Usia SD Mengelola Emosi, Ini Caranya

Sebelumnya

Jadikan Anak Cerdas Berinternet Agar Tak Mudah Tertipu Hoaks

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Parenting